Sebanyak 12 siswa/i dari sekolah vokasi pertanian binaan Kementerian Pertanian RI yakni Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri [SMKPPN Sembawa] menembus perguruan tinggi negeri [PTN] terkemuka di Indonesia, Institut Pertanian Bogor [IPB University] di Bogor, Universitas Sriwijaya di Palembang [Unsri] dan Universitas Jambi melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi [SNPB] Perguruan Tinggi Negeri [PTN].
Satu siswi SMKPPN Sembawa lolos masuk Sekolah Vokasi IPB University [Diploma 4] yakni Yogi Ginanjar pada jurusan Teknologi Produksi dan Manajemen Perkebunan.
Sementara sembilan siswa SMKPPN Sembawa yang lolos di Universitas Sriwijaya ke program S1 Fakultas Pertanian [Faperta] Unsri adalah Evryza Irmayanti pada Jurusan Agribisnis, Ahmad Fauzi Rafiansyah dan Maria Yuni D pada Jurusan Proteksi Tanaman, Azis Al Shirazy pada jurusan Agronomi, Neza Dwi Lestari pada Jurusan Peternakan, Chika Ananda Mukhlis pada Ilmu Tanah, sedangkan pada jurusan Teknologi Hasil Pertanian lolos atas nama Putri Azzahra, Eagle Abdul Jabbar, M. Fariq.
Dua siswa diterima pada Universitas Jambi yaitu Ardipa Alfat Jurusan Peternakan dan Lintang Nurul Hopipah D3 Jurusan Kesehatan.
Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni mengatakan siswa Kelas XII yang telah lulus SNBP PTN 2024 sebagai bukti bahwa pendidikan vokasi Kementan mampu melahirkan lulusan berkualitas sebagai job creator dan job seeker.
Kata dia, capaian 12 siswa pendidikan vokasi Kementan sejalan arahan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa tongkat estafet pertanian harus segera diberikan kepada generasi muda, sebab merekalah yang akan meneruskan sektor pertanian yang akan semakin mandiri, maju dan modern.
“Saya ingin anak-anak muda Indonesia melirik pertanian sebagai sektor yang diunggulkan,” katanya.
Dalam kesempatan lain Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa pendidikan vokasi pertanian akan menghasilkan job creator yang membuka lapangan kerja dan job seeker yang siap kerja di seluruh lini pertanian.
“Masa depan pembangunan pertanian di pundak generasi milenial, yang harus diperkuat keilmuannya. Salah satu unsur penting pendidikan vokasi adalah peralatan praktik yang cukup dan memadai,” katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan SMKPPN adalah pilar pendidikan untuk menghasilkan lulusan profesional, berdaya saing, entrepreneur.
“Kenapa harus menghasilkan SDM profesional, berdaya saing dan berjiwa entrepreneur? Pertanian dahulu cenderung berupa kewajiban, keterpaksaan, kebiasaan. Pertanian modern seperti saat ini adalah kegiatan bisnis, itulah esensi pertanian masa kini dan akan datang,” katanya.
Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni menyatakan terus berupaya meningkatkan kualitas siswa/i yang berminat melanjutkan ke perguruan tinggi negeri maupun kedinasan seperti Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] maupun Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI] untuk mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern.
Menurutnya, profil lulusan SMKPPN Sembawa yaitu job seeker dan job creator. Semua siswa tingkat satu wajib tinggal di asrama, hal itu dilakukan untuk membentuk karakter pertanian yang tangguh.
“Pelaksanaan pembelajaran sekolah kami, satu-satunya yang memulai jam belajar dari pukul 06.00 pagi baik di lahan praktik maupun ruang kelas.” kata Yudi Astoni.
Dia berharap 12 siswa yang lolos SNPB PTN 2023 akan memotivasi dan melecut siswa kelas X dan XI untuk meningkatkan prestasi akademik dan praktik untuk menempuh kuliah di perguruan tinggi terkemuka, khususnya Polbangtan dan PEPI Serpong.