BANYUASIN – Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melakukan peningkatan kapasitas penyuluh melalui Kostratani untuk peningkatan produktivitas pertanian.
Terjun langsung kelapangan Kepala BPPSDMP Kementan didampingi Kepala Pusat Penyuluhan, Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Kabid penyelenggaraan Pusat Penyuluhan, Kepala Balai Karantina Kelas I Palembang, BPTP Sumatera Selatan memberikan semangat dalam kegiatan penguatan kapasitas penyuluh untuk seluruh penyuluh di lima BPP Banyuasin sekaligus di BPP Banyuasin III (10/3/2021) Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi dihadapan Penyuluh dari BPP Banyuasin III, BPP Rantau Bayur, BPP Sembawa, BPP Suak Tapeh, BPP Betung menyatakan keoptimisannya terhadap pertanian “melihat penyuluh yang ada dihadapan saya, menambah rasa optimis kita untuk pertanian bangkit, faktor utama untuk pengungkit produktivitas pertanian adalah SDMP Pertanian, SDM Pertanian memberikan kontribusi terbesar produktivitas pertanian, selain benih, pupuk, sarana prasaran, alsintan,” katanya.
Dedi menjelaskan jika ingin pertanian berkembang sebelum membangun sarana prasarana, menyiapkan alat dan mesin pertanian yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah meningkatkan kapasitas petani, dan sebelum itu juga kita harus meningkatkan dulu kapasitas penyuluh.
Ditambahkannya kunci meningkatkan produksi padi di Banyuasin ada digenggam petani dan penyuluh Banyuasin. Penyuluh harus menjadi penembak jitu untuk meningkatkan produktivitas dengan amunisi pupuk, benih, traktor, combain harvester artinya penyuluh yang mampu membidik, mengeksekusi, memanfaatkan potensi yang ada di wilayah binaannya.
Asisten I Pemda Kabupaten Banyuasin Hamsi menyambut baik kehadiran Kepala BPPSDMP, menyebutkan salah satu program Kabupaten Banyuasin Bangkit adalah Pertanian Bangkit yang sejalan dengan Kementerian Pertanian, Bupati Banyuasin menitipkan pesan bahwa beliau mendukung program kostratani.
Kabupaten Banyuasin memiliki 11 gerakan untuk mendukung program kerja Bupati Banyuasin, dari 11 gerakan itu 4 diantaranya untuk pertanian diantaranya gerakan tanam sayuran, gerakan memelihara ternak unggas, gerakan pengembangan tanaman obat rempah dan umbi serta kampung buah. Tentunya keempat gerakan ini harus didukung oleh BPP setiap wilayah.
Hamsi juga menjabarkan tentang BPP dan Penyuluh yang ada di Banyuasin, “Fungsi BPP adalah ruang belajar untuk menambah pengetahuan petani, BPP di Banyuasin baru ada 19 dan 2 kecamatan belum memiliki BPP yaitu Kec. Selat Penunguan dan Banyuasin II, dengan jumlah penyuluh se-Kabupaten Banyuasin : 313 orang yang berarti sudah terpenuhinya 1 desa 1 penyuluh” jabarnya.
“Dalam rangka meningkatkan kinerja penyuluh beberapa hal pokok yang perlu difasilitasi antara lain Penambahan ilmu pengetahuan melalui bimtek atau pelatihan-pelatihan, Sarana kerja seperti sepeda motor, alat pengukur ph tanah. Hal lain yang diperlukan juga adalah kelengkapan sarana dan prasarana di BPP seperti : akses internet, infokus, kamera, laptop. Dan yang sudah diprogramkan bupati banyuasin untuk tahun depan adalah perlengkapan penyuluh pertanian, seperti pakaian, sepatu, tas kerja, senter kepala,” tambahnya.
Sesuai pesan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kepada penyuluh dan petani “Produksi padi di Banyuasin tidak boleh bersoal, jika Banyuasin bersoal maka Sumatera Selatan bersoal, dan pangan Indonesia bersoal. Banyuasin sangat strategis dan penting bagi Ketahanan Pangan Indonesia, Beras Banyuasin bukan hanya menghidupi Sumatera Selatan sampai ke Jawa,” pesan Mentan SYL.
Tampak hadir pada kegiatan penguatan kapasitas penyuluh adalah perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuasin, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan, Kepala Badan Ketahan Pangan, forum komunikasi kecamatan, Sekteratis Camat Banyuasin III, Danramil Banyuasin III, Kapolsek Banyuasin III, Korlap BPP Banyuasin III, Korlap BPP Sembawa, Korlap BPP Betung, Korlap Suak Tapeh, Korlap Rantau Bayur.