BANYUASIN – Kementerian Pertanian [Kementan] mendorong generasi muda mengembangkan pertanian modern untuk meningkatkan daya saing kebutuhan pangan. Peningkatan mutu sumberdaya manusia [SDM] Pertanian, terutama generasi zilenial yang merupakan salah satu target utama Kementerian Pertanian.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mendukung terwujudnya Indonesia mandiri pangan 2045.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo [SYL] dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa seluruh program yang dirancang untuk penguatan kapasitas SDM tak lepas dari peran penting sektor pertanian.
“Kalau mau pertanian memenuhi kesejahteraan masyarakatnya, maka pertanian harus maju, mandiri dan modern serta menggunakan riset sains dan teknologi,” kata Syahrul.
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP], Dedi Nursyamsi menyebutkan tentang tiga pilar yaitu penyuluhan, pelatihan dan pendidikan.
“SMKPPN adalah pilar pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang profesional, berdaya saing, entrepreneur. Kenapa kita harus menghasilkan SDM yang profesional, berdaya saing, entrepreneur karena pertanian dahulu adalah kewajiban, keterpaksaan, kebiasaan sedangkan sekarang pertanian adalah bisnis, itu adalah esensi pertanian masa kini dan yang akan datang” ujar Dedi.
Mendukung Program Kementerian Pertanian dalam peningkatan SDM kaum milenial, Inspektur Jenderal [Irjen] Kementan Jan Samuel Maringka memaparkan dihadapan siswa SMK PP Negeri Sembawa, pentingnya kaum muda sebagai agen perubahan di bidang pertanian.
Menurutnya kaum milenial Harus mampu menularkan teknologi pertanian yang lebih efektif kepada masyarakat dan mengajarkan pengembangan pertanian modern yang memiliki daya saing kebutuhan pasar global.
“Saya yakin, lulusan sekolah vokasi mampu menjadi wirausahawan muda di bidang pertanian. Mampu menciptakan peluang-peluang bisnis dibidang pertanian, dan memberi manfaat serta berkat bagi masyarakat dimana mereka tinggal,” ujar Maringka di sela-sela sapa pelajar di aula SMKPPN Sembawa (18/03).
Lebih lanjut, Maringka berharap para siswa SMKPP Sembawa dapat menerapkan modernisasi pertanian dalam menjawab persaingan pasar pangan global.
“Generasi Z sekarang bisa memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk memperkenalkan pertanian. Pemerintah juga telah memfasilitasi dengan pengaksesan KUR untuk membantu permodalan usaha tani ” lanjut Maringka.
Pada kesempatan yang sama, Kepala SMK PP Negeri Sembawa Yudi Astoni mengucapkan terima kasih atas kunjungan Inspektur Jenderal ke SMKPP N Sembawa dan menyampaikan capaian kinerja salah satu UPT BPPSDMP ini.
“Dari jumlah total siswa 461, Semua siswa kelas XII sejumlah 150 orang atau lulusan SMK PP N Sembawa setelah tamat atau lulus selain mendapatkan ijazah SMK juga akan mendapatkan sertifikat kompetensi dari BNSP melalui Uji Sertifikasi Profesi sebagai bekal untuk mendapatkan pekerjaan di Industri dan Dunia Kerja (IDUKA).”
“Selain itu juga dari 150 orang siswa kelas XII yang hadir disini ada 15 orang yang mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikannya di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan dan PEPI) melalui jalur prestasi akademik dan Undangan, serta 50 orang siswa kelas XII ini calon petani milenial yang akan mendapatkan beasiswa bantuan modal program Penumbuhan Wira Usaha Muda Pertanian (PWMP). Dan beberapa siswa lainnya telah di terima di DUDI.” papar Yudi.
“Profil lulusan kami yaitu job seeker dan job creator. Semua siswa tingkat I (satu) wajib tinggal di asrama, hal ini dilakukan untuk membentuk karakter pertanian yang tangguh. Pelaksanaan pembelajaran sekolah kami satu-satunya yang memulai jam belajar dari pukul 06.00 pagi baik di lahan praktik maupun di ruang kelas.” kata Yudi.
“Hal ini dilakukan untuk membiasakan siswa bangun pagi dan membentuk jiwa dan karakter yang kuat untuk menghasilkan petani terdidik yang punya mental strong dan terbiasa ketika nantinya masuk ke dunia kerja.”ujar Yudi.
Sebelum menyapa siswa, Inspektur Jenderal dan rombongan didampingi Kepala SMKPPN Sembawa, melakukan penanaman 50 bibit buah duku, duren, dan manggis secara simbolis di lahan SMKPPN Sembawa. Tanaman tersebut merupakan salah satu komoditas khas dari Sumatera Selatan.
Kegiatan kunjungan, Sapa Pelajar dan penanaman pohon tersebut merupakan upaya dukungan Inspektorat Jenderal dalam menggelorakan semangat Jaga Pangan Jaga masa depan kepada kalangan zilenial untuk wujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045.