Selasa (02/02/2021) Banyaknya limbah rumah tangga dari aktivitas kegiatan di dapur atau memasak mempengaruhi jumlah peningkatan limbah minyak jelantah. Agar tidak menjadi limbah yang berdampak buruk bagi lingkungan tentunya sangat di perlukan pengelolaan dan pemanfaatan limbah minyak jelantah ini. Tak hanya jadi sabun, Kini Lab APHP SMK PP Negeri Sembawa melakukan Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah menjadi produk Lilin.
Minyak Jelantah merupakan minyak dari hasil penggorengan yang di gunakan berulang kali yang tentunya tidak baik bagi kesehatan tubuh. Minyak bekas penggorengan tidak memiliki nilai guna sehingga masyarakat lebih sering membuangnya sehingga berdampak pada pencemaran lingkungan.
Agar tidak mencemari lingkungan tentunya sangat diperlukan penanganan berupa pemanfaatan minyak jelantah menjadi sebuah produk yang salah satunya yaitu dengan pembuatan lilin.
Erni Prabawati, S.Pi.,M.P menyatakan bahwa pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin setidaknya dapat mengurangi jumlah limbah minyak goreng yang ada sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai salah satu solusi sederhana karena untuk dapat memanfaatkan barang yang tidak memiliki nilai guna dan mengubahnya menjadi barang yang memiliki nilai estetis bahkan nilai jual agar lebih bermanfaat.
Pembuatan lilin dirasa tidak terlalu sulit, anda hanya mempersiapkan bahan-bahan seperti minyak jelantah, stearin, crayon. Selanjutnya proses pembuatannya cukup mudah panaskan minyak jelantah, sterin, crayon hingga meleleh, Setelah itu siapkan cetakan berupa gelas, kaleng atau botol bekas, jika anda menggunakan botol bekas diamkan beberapa menit agar botol tidak ikut meleleh karena panasnya minyak, dan jangan lupa ya pasang sumbu yang sudah disiapkan”Ujar Erni
Lilin dari minyak jelantah ini dapat dikreasikan dengan beraneka warna supaya lebih menarik. Tak hanya itu, lilin ini dapat anda kreasikan dengan bentuk yang berlapis-lapis sesuai kreatifitas. Setidaknya dengan pembuatan lilin ini kita dapat menekan pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah tidak dikelola sehingga diharapkan dapat menimbulkan rasa kepedulian terhadap lingkungan.
Kepala SMK PP Negeri Sembawa Ir. Mattobi’i, M.P. menyatakan pengolahan limbah sangat penting dalam bidang pertanian “Penanganan Limbah menjadi tantangan sendiri bagi masyarakat, minyak jelantah yang selama ini dianggap limbah ternyata memiliki nilai setelah dijadikan lilin hias”, ujar Mattobi’i.
SMK PP Negeri Sembawa yang merupakan UPT Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementrian Pertanian mampu menjawab tantangan Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi yang mengharapakan bahwa pembangunan pertanian harus mencakup keseluruhan yaitu dari hulu sampai hilir, “kegiatan inovasi pertanian sebagai bentuk terwujudnya harapan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yaitu pertanian maju, mandiri dan modern”, ujar Dedi Nursyamsi.