1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. Solusi Pupuk Mahal, Kementan Gandeng DPR RI Gaungkan Genta Organik di Sumatera Barat

Solusi Pupuk Mahal, Kementan Gandeng DPR RI Gaungkan Genta Organik di Sumatera Barat

Solusi Pupuk Mahal, Kementan Gandeng DPR RI Gaungkan Genta Organik di Sumatera Barat

Solusi Pupuk Mahal, Kementan Gandeng DPR RI Gaungkan Genta Organik di Sumatera Barat

Solusi Pupuk Mahal, Kementan Gandeng DPR RI Gaungkan Genta Organik di Sumatera Barat

Solusi Pupuk Mahal, Kementan Gandeng DPR RI Gaungkan Genta Organik di Sumatera Barat

SUMATERA BARAT – Komisi IV DPR RI mendukung Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menggaungkan Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik) sebagai solusi atasi mahalnya pupuk kimia di Sumatera Barat.

Hal ini terwujud nyata dengan kegiatan bimbingan teknis bagi 500 petani dan penyuluh di Sumatera Barat dalam lima angkatan dengan tema pupuk organik, solusi atasi mahalnya pupuk kimia.

Bimtek Genta Organik yang diinisiasi anggota komisi IV DPR RI Hermanto, bekerjasama dengan UPT Badan Penyuluhan dan pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) satuan kerja SMKPP Negeri Sembawa.

Bimtek digelar di 5 Kabupaten/kota di wilayah Sumatera Barat mulai dari 8 sd 12 Maret 2023 di Provinsi Sumatera Barat terdiri dari Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan dan Kota Solok.

Pelaksanaan Bimtek menjawab arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam Gerakan Tani Pro Organik [Genta Organik] yang mendorong petani bersama penyuluh mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik [kimia] dan menerapkan pemupukan berimbang, untuk menjaga kesuburan tanah sekaligus menunjang nutrisi bagi tanaman.

Syahrul mengajak penyuluh untuk mengawal dan mendampingi petani, untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian antara lain dengan penggunaan pupuk organik.

“Tanah sebagai media tanam, harus kita jaga, karena produktifitas pangan bergantung pada itu. Salah satu cara nya adalah dengan mulai menggunakan pupuk organik. Menjaga tanah dan kesuburannya, menjadi kewajiban bagi petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan pemupukan berimbang.,” ujar Syahrul.

Terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BBPSDMP] Dedi Nursyamsi, menekankan perlunya meningkatkan kapasitas dan kompetensi penyuluh pertanian, dan pendampingan kepada petani antara lain sosialisasi pupuk organik untuk mengembalikan kesuburan tanah.

“Genta Organik mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri. Genta Organik bukan berarti mengharamkan pupuk kimia,” kata Dedi.

Anggota Komisi IV DPR RI, Hermanto mengajak petani dan penyuluh Provinsi Sumatera Barat memproduksi dan memanfaatkan pupuk organik.

“Gerakan menggunakan pupuk organik artinya kembali ke alam, banyak faktor kita kembali ke organik salah satunya bahan dasar pupuk sebagian besar adalah gas yang menjadi pasokan pembuatan pupuk berkurang, pabrik tidak produktif. Ditengah masalah tersebut kelangkaan pupuk dan kurangknya pasokan untuk bahan baku pupuk.” papar Hermanto.

“Dari DPR RI dan Kementan, salah satu strategi yaitu kembali kepada organik, perlu kita meningkatkan kapasitas dan kapabilitas untuk memenuhi kebutuhan pangan ini, produk yang optimum yaitu petani dan penyuluh.” ujar Hermanto.

“Sektor pertanian, sektor yang esensial, salah satu sektor yang paling dijaga adalah sektor pangan, jika kedaulatan pangan terwujud artinya kita mengonsumsi apa yang kita produksi.” kata Hermanto.

“Dengan gerakan kembali ke pupuk organik kita memfasilitasi Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO), kongkrit nya meningkatkan jumlah unit unit. Outputnya petani sudah bisa mengatasi kebutuhan pupuknya” tambah Hermanto.

Kepala SMKPPN Sembawa Yudi Astoni mengatakan bimtek peningkatan kapasitas petani dan penyuluh yang digelar Kementan bertujuan mendukung peningkatan produktivitas dan produksi pertanian yang ditentukan oleh kapasitas dan kompetensi SDM pertanian.

“Petani dan penyuluh diberi pengetahuan tentang nutrisi dan bahan organik untuk tanaman, yang diharapkan bermanfaat bagi petani menghadapi permasalahan saat ini mengatasi melambungnya harga pupuk anorganik, dan dapat memproduksi sendiri pupuk organik untuk memenuhi kebutuhan pupuk.” papar Yudi.

Kegiatan bimtek roadshow selama 5 hari ini diisi oleh narasumber-narasumber yang ahli pada bidangnya antara lain akademisi dari Fakultas Peternakan Universitas Andalas, praktisi pembuat pupuk organik Vevi Sumantri (Ketua Kelompok Tani Kubang Saiyo), Delmon Horizon (Direktur Blasteran Farm), Adrijal (Ketua Kelompok Tani Aliran Batang Suliti), serta Deni Mahesarani, SP (Sekretaris Rumah Petani Nelayan Nusantara Sumatera Barat).

Materi yang disampaikan antara lain pupuk organik, solusi atasi mahalnya pupuk kimia, teknik pembuatan pupuk organik berkualitas, serta manajemen kelompok tani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

0 2 9 7 9 8
Views Today : 22
Views This Month : 802
Views This Year : 802
Who's Online : 0
Your IP Address : 18.97.14.91
Arsip Tersimpan