Kementerian Pertanian melalui Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) melaksanakan kegiatan Tanam Padi Bersama yang dirangkaikan dengan Pengukuhan Brigade Pangan 2025 di Desa Daya Murni, Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (10/10/2025).
Kegiatan dihadiri oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Kepala Balai Riset dan Mekanisasi Pascapanen (BRMP), Kepala SMK PP Sembawa, Ketua Umum Aliansi Ulama Alumni Timur Tengah, serta perwakilan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumatera Selatan, Dinas Pertanian Banyuasin, pemerintah kecamatan dan desa, Babinsa, PPL, dan Brigade Pangan dari berbagai desa.
Gerakan kolaborasi ini menjadi simbol komitmen bersama dalam mendukung percepatan tanam dan peningkatan indeks pertanaman sebagai upaya nyata mewujudkan swasembada pangan nasional.
Dalam arahannya, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa keberhasilan pembangunan pertanian tidak hanya bergantung pada kebijakan, tetapi juga pada semangat gotong royong antara pemerintah, penyuluh, dan petani di lapangan.
“Gerakan tanam serentak dan Program Brigade Pangan adalah bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Kita ingin memastikan setiap hektare lahan dimanfaatkan optimal untuk kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional,” ujar Mentan Amran.
Selanjutnya, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam memastikan gerakan percepatan tanam berjalan efektif.
“Melalui pendampingan Brigade Pangan yang intensif dan konsisten, kita ingin petani semakin mandiri dan produktif. Kami berkomitmen memperkuat kapasitas Brigade Pangan agar mampu mengoptimalkan setiap musim tanam,” tegasnya.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Muhammad Amin, yang hadir langsung dalam kegiatan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan atas terlaksananya kegiatan ini.
“Gerakan percepatan tanam merupakan bagian penting dalam mewujudkan swasembada pangan yang menjadi hajat hidup orang banyak. Keberhasilan ini ditentukan oleh kolaborasi antara masyarakat, penyuluh, dan stakeholder pertanian. Saya berharap penyuluh pendamping terus intensif memberikan edukasi dan motivasi kepada brigade pangan serta petani di lapangan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Riset dan Mekanisasi Pascapanen (BRMP Pascapanen), Zainal Abidin mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan dukungan konkret bagi petani di Kecamatan Muara Sugihan.
“Total lahan yang diolah di kecamatan ini mencapai 7.704 hektare, dan akan dibentuk 35 Brigade Pangan. Pemerintah juga menyiapkan bantuan alsintan senilai Rp2,9 miliar untuk mendukung kegiatan ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk menjamin kepastian harga gabah, Bulog akan mempertahankan harga pembelian pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogram hingga Desember 2025. “Kami siap berkoordinasi langsung dengan petani bila ada kendala di lapangan,” lanjutnya.
Dukungan juga datang dari dunia pendidikan pertanian. Kepala SMK-PP Sembawa, Budi Santoso menegaskan bahwa siap membantu petani dan Brigade Pangan dalam pemenuhan administrasi dan pelatihan teknis.
“Administrasi Brigade Pangan harus segera dilengkapi untuk dapat mengakses bantuan benih, dolomit, dan alsintan yang seluruhnya diberikan gratis oleh pemerintah. Melalui peningkatan musim tanam dari dua menjadi tiga kali setahun, kita optimis Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia,” tuturnya.
Dalam acara yang sama, Ketua Umum Aliansi Ulama Alumni Timur Tengah mengingatkan pentingnya tanggung jawab bersama dalam menjaga keberlanjutan pangan nasional.
“Jangan sampai ada sejengkal tanah pun yang mubazir. Petani adalah pahlawan bagi bangsa ini. Mari bersama mendukung swasembada pangan agar produk Indonesia kelak dapat diekspor ke seluruh dunia,” serunya.
Sekretaris Camat Muara Sugihan menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi penyemangat bagi seluruh petani di wilayahnya. Kecamatan Muara Sugihan sendiri memiliki potensi pertanian yang besar dengan luas tanam padi mencapai 27.152 hektare dan jagung 9.000 hektare.
Namun demikian, ia juga menyoroti kebutuhan normalisasi saluran irigasi di Desa Daya Murni serta penambahan alsintan agar potensi tanam musim kedua dan ketiga dapat terealisasi secara maksimal.
Kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui kerja sama konkret antara pemerintah, petani, lembaga pendidikan, serta tokoh masyarakat. Semangat kolaboratif ini diharapkan menjadi bukti nyata bahwa kedaulatan pangan Indonesia dapat terwujud jika seluruh komponen bangsa bergerak bersama.
Leave a Reply