Implementasi Kurikulum Merdeka, Siswa SMKPP Kementan Produksi Pupuk Bokashi

Implementasi Kurikulum Merdeka, Siswa SMKPP Kementan Produksi Pupuk Bokashi

BANYUASIN – Dalam Pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka, satuan pendidikan didorong untuk dapat mengajak siswanya dalam Projek Ilmu Pengetahuan Alam Sosial (IPAS).

Kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran ini merupakan rangkaian dari tujuan Kurikulum Merdeka, Dimana pada kurikulum merdeka ini digabung tiga mata pelajaran yaitu pelajaran biologi, fisika dan kimia menjadi projek IPAS.

Siswa SMKPP Negeri Sembawa tingkat X program studi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) dalam projek IPAS ini berkreasi dalam pembuatan pupuk bokashi dari kotoran hewan. Setelah dalam satu semester siswa menggali teori tentang pupuk bokashi di akhir semester, bulan Desember 2023 siswa memproduksi langsung pupuk bokashi.

Berlokasi di lapangan futsal SMKPP Negeri Sembawa dengan berlapis terpal, siswa-siswi dengan semangat mempraktikkan pembuatan pupuk bokashi dari kotoran hewan tersebut. pupuk ini di buat sebagai pemanfaatan limbah dari kotoran hewan.

Hal yang dilakukan oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK PP) Negeri Sembawa ini menjawab tantangan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, meminta agar semua pihak berperan dalam membangun integrated farming yang mengintegrasikan beberapa usaha tanaman. Diantaranya, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan yang dikelola secara terpadu.

“Saya tidak henti, mengajak insan pertanian untuk terus berinovasi dalam bidang pertanian seperti pembuatan pupuk organik dalam integrated farming.” kata Dedi.

Kepala SMKPPN Sembawa Yudi Astoni, Rabu (6/12/ 2023) didamping Guru Mapel Biologi Anita Andri Yanti menyampaikan projek IPAS yang dikerjakan di latar belakangi oleh kelangkahan dan mahalnya harga pupuk kimia. Sehingga kami ingin memberikan alternatif dengan membuat pupuk organik dengan bahan baku yang melimpah di sekolah kami.

“SMK PP Negeri Sembawa memiliki empat program studi tetapi ada tiga program studi yang saling berintegrasi untuk melakukan pemanfaatan limbah hasil penyulingan serai wangi yaitu agribisnis Tanaman Perkebunan melakukan budidaya serai wangi, Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian melakukan pengolahan serai wangi menjadi minyak serai dan turunannya, sehingga menghasilkan limbah, Agribisnis Ternak Unggas yang menghasilkan feses ternak ruminansia.” jelas Yudi Astoni.

Rhenata salah satu siswa X APHP yang terlibat projek IPAS menjelaskan pupuk bokashi termasuk jenis pupuk organik, dimana pupuk organik sangat bagus bagi tanaman untuk tumbuh, karena pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap.

“Pupuk organik akan memberikan kehidupan mikroorganisme tanah yang selama ini menjadi sahabat petani dengan lebih baik.” kata Rhenata.

Dengan semangat Rhenata menjelaskan proses dalam projek ini,Ia juga menjelaskan tahapan dalam pembuatan pupuk kompos yang memerlukan waktu kurang lebih 3 Minggu.

“Setelah melakukan praktek ini kita menjadi tahu cara memanfaatkan sisa limbah agar tidak terbuang sia-sia dan menambah ilmu pengetahuan kita mengenai cara pembuatan, yang ternyata tidak sesulit itu.” kata Rhenata.

Untuk proses pembuatan pupuk kompos ini Rhenata mengungahnya di saluran youtube sekolah SMK PP Negeri Sembawa. Untuk tahapan detailnya dapat di akses melalui link https://bit.ly/3Tghnih.

Banner

0 1 9 9 7 8
Views Today : 7
Views This Month : 793
Views This Year : 5369
Who's Online : 1
Your IP Address : 18.116.90.141
Arsip Tersimpan