Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan Gerakan tanam serentak Beigade Pangan di 12 Provinsi Optimasi lahan (Oplah) dan Cetak Sawah Rakyat (CSR), Senin (29/09/25) dalam rangka mendukung program nasional Gerakan Tanam Serempak Musim Tanam (MT) III Tahun 2025, yang berpusat di Desa Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan dengan SMK Pertanian Pembangunan (SMKPP) Negeri Sembawa sebagai penanggung jawab kegiatan.
Kegiatan tanam dihadiri oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Pertanian, Suwandi, Wakil Bupati Ogan Ilir, H. Ardani, Kepala Dinas Pertanian TPH Prov Sumsel, Komandan Kodim 0402/OKI-OI, Komandan Polres Ogan Ilir, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang Ajat Jatnika, Kepala SMK PP N Sembawa, Budi Santoso, serta para penyuluh pendamping Brigade Pangan, Babinsa, dan anggota Brigade Pangan (BP).
Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan selalu menyampaikan butuh langkah cepat dan startegis untuk mengantisipasi krisis pangan.
“Akselerasi tanam adalah salah satu cara cepat mencapai swasembada pangan, termasuk dengan optimalisasi irigasi, pencetakan sawah di lahan rawa, serta penyediaan benih dan Alsintan. Semua digulirkan untuk mengamankan produksi dan ketahanan pangan nasional di tengah tantangan perubahan iklim dan krisis pangan global” tegasnya.
Sejalan dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti dalam sambutannya mengatakan, Gerakan ini bukan sekadar simbol kegiatan tanam, tetapi merupakan komitmen nyata pemerintah dalam memastikan keberlanjutan produksi pangan nasional. Total luas tanam serentak hari ini seluas 4.762 ha, kegiatan ini menjadi bagian penting dalam mendukung pencapaian target musim tanam ketiga (MT3) tahun 2025 serta memperkuat kesiapan menghadapi tantangan iklim.
“Dengan tanam serentak yang merupakan langkah cepat dan strategis, kita dapat mempercepat indeks pertanaman, mengoptimalkan penggunaan alsintan, serta memperkuat solidaritas antarpetani, penyuluh, dan Babinsa yang tergabung dalam Brigade Pangan dalam mencegah krisis pangan” ujar Santi.
Gerakan ini diharapkan mampu mendorong pencapaian Indeks Pertanaman (IP) 250 di berbagai provinsi, khususnya Sumatera Selatan dan Sumatera lainnya, sebagai bentuk nyata transformasi pertanian konvensional menuju pertanian modern dan berkelanjutan.
Brigade Pangan, yang sebagian besar beranggotakan generasi muda, kini menjadi ujung tombak dalam modernisasi pertanian. Setiap kelompok Brigade Pangan mendapatkan dukungan modal sebesar Rp3,1 miliar yang berupa sarana produksi, alat mesin pertanian (alsintan), dan pelatihan teknis untuk mendukung kegiatan usaha tani yang produktif dan berkelanjutan.
Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Pertanian, Suwandi juga menyampaikan melalui gerakan tanam serentak ini, Kementan menargetkan seluruh wilayah yang tergabung dalam program Brigade Pangan dan dapat menyelesaikan proses tanam pada akhir bulan September 2025. Ini penting untuk menjaga kontinuitas produksi dan menjaga ketersediaan pangan nasional, karena yang ditanam pada bulan September akan dipanen mulai akhir Desember hingga Januari sehingga menjadi stok beras 2026 nanti. Gerakan Tanam Serentak MT III bukan menjadi simbol penutupan musim tanam 2025, tetapi juga awal dari babak baru pertanian Indonesia.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi Provinsi yang sudah mencapai target peningkatan IP 2.5 seperti Provinsi Lampung, Kalsel, Aceh, dan Kalbar, sedangkan untuk Sumsel belum sampai target IP 2,5, namun kami akan terus berupaya meningkatkan melalui percepatan tanam, optimalkan koordinasi
lapangan, serta penguatan dukungan sarana dan prasarana serta pendampingan teknis” katanya.
Kepala SMKPP N Sembawa juga mengatakan Gerakan Tanam Serentak ini merupakan satu hal yang harus dikawal terus jangan hanya hari ini saja namun keberlanjutannya.
“Kita harapkan Gerakan Tanam Serentak ini menjadi gejolak baru bagi kita, agar semakin bersemangat dalam upaya mewujudkan swasembada. Dengan begitu kita bisa mandiri pangan, tidak berdiri diatas kaki orang lain apalagi kita adalah bangsa yang besar,” ujarnya.
Wakil Bupati Ogan Ilir H. Ardani menegaskan, pihaknya akan terus mendukung program program strategis Kementerian Pertanian apalagi dalam hal mewujudkan swasembada pangan.
“Kami mendukung penuh program Kementerian Pertanian apalagi untuk mendukung swasembada pangan, walaupun dengan luas baku sawah yang tidak begitu luas, tapi kami akan mendorong petani untuk mengoptimalkan produktivitas dilahan yang ada, dengan menjadikan IP100 menjadi IP200 bahkan IP300 agar Indonesia segera mandiri pangan dan swasembada pangan.” tegasnya.
Leave a Reply