BANYUASIN – Kecamatan Selat Penuguan, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, menjadi lokasi strategis kegiatan tanam dan pengukuhan Brigade Pangan yang dilaksanakan sebagai bagian dari program percepatan swasembada pangan nasional tahun 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh pejabat tinggi Kementerian Pertanian (Kementan), yaitu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Banyuasin, Camat serta kepala desa setempat, koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Selat Penuguan, para penyuluh pertanian, Babinsa, dan 21 anggota Brigade Pangan, Sabtu (11/10/2025).
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman memberikan pernyataan tegas menyangkut swasembada pangan yang saat ini menjadi prioritas nasional.
Ia menegaskan bahwa swasembada pangan harus bersifat berkelanjutan dan tidak hanya pencapaian sesaat. “Produksi padi sebesar 4 juta ton yang dicapai tahun ini merupakan buah kerja keras petani, penyuluh, Babinsa, dan seluruh komponen di lapangan.
Dalam arahannya, Kepala Badan BPPSDMP Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, menyatakan bahwa Brigade Pangan harus bekerja sama erat dengan petani pemilik lahan atau kelompok tani yang mengelola lahan sekitar 200 hektar dengan menggunakan mekanisasi pertanian. Skema pembagian hasil yang disepakati adalah sekitar 70% untuk petani dan 30% untuk Brigade Pangan, atau sesuai kesepakatan bersama.
Ia juga menekankan pentingnya terdiri dari anggota mayoritas petani milenial dengan usia 17-30 tahun, serta hanya 2-3 anggota senior agar tenaga, semangat, dan inovasi terus terjaga untuk keberlanjutan pertanian
Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Budi Santoso menjelaskan bahwa saat ini di Kabupaten Banyuasin fokus utama adalah optimalisasi lahan pertanian karena kontrak untuk cetak sawah (SID) dan konstruksi fisik belum selesai. Di Kecamatan Selat Penuguan, terdapat delapan desa terdampak, yaitu Desa Songo Makmur, Bumi Rejo, Kepala Dua, Mekar Sari, Penuguan, Purwodadi, Sumber Mukti, dan Karanga Manunggal.
“Pihak sekolah telah memberikan pelatihan tentang manajemen literasi keuangan dan organisasi agar Brigade Pangan dapat segera melengkapi dokumen kesanggupan peningkatan produktivitas dan melakukan perjanjian kerja sama (MoU) dengan petani pemilik lahan dan kelompok tani,” jelasnya.
Koordinator Penyuluh BPP mewakili Dinas Pertanian Kabupaten Banyuasin, Joko Suseno menyampaikan informasi bahwa Kecamatan Selat Penuguan memiliki 207 kelompok tani dan 12 gabungan kelompok tani (gapoktan). Untuk tahun 2025, terdapat 20 Brigade Pangan yang sudah berbadan hukum dan memiliki rekening kas di Bank Rakyat Indonesia (BRI). Indeks Pertanaman (IP) yang saat ini berada pada angka 100 diprediksi dapat ditingkatkan menjadi 200 berkat semangat tinggi dan bantuan yang disediakan untuk para Brigade Pangan.
Camat Kecamatan Selat Penuguan, Samsudin mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan Kementerian Pertanian yang telah memberikan perhatian khusus kepada wilayahnya melalui program ini. Bupati Banyuasin juga menyatakan dukungan penuh dalam upaya pengembangan pertanian, khususnya yang berhubungan dengan tercapainya swasembada pangan. Dengan semangat kolaborasi antar berbagai elemen pemerintahan dan masyarakat, Kecamatan Selat Penuguan diharapkan menjadi contoh keberhasilan optimalisasi lahan pertanian.
Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam program optimalisasi lahan (OPLAH) yang difokuskan pada peningkatan kemampuan generasi muda petani milenial di bawah usia 30 tahun, untuk menjadikan pertanian lebih modern, profesional, dan produktif. Dengan pendekatan ini, diharapkan Desa-desa di Kecamatan Selat Penuguan mampu memberikan kontribusi nyata dalam ketahanan pangan nasional, mendorong target swasembada pangan, serta menopang perekonomian daerah dengan lapangan kerja yang berkelanjutan.
Leave a Reply