Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggelar Workshop Pendamping Brigade Pangan (BP) Provinsi Bengkulu dari tanggal 2-4 September 2025 di Balai Pelatihan Kesehatan Bengkulu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pendamping dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui penguatan peran brigade pangan di tingkat daerah.
Dihadiri Ka BBPMKP Ciawi, Kadis TPHP Provinsi Bengkulu, Ka BRMP Bengkulu, Ka UPTD Pelatihan dan Penyuluhan Provinsi Bengkulu, Tim SMK PPN Sembawa, serta pendamping Brigade Pangan se Provinsi Bengkulu.
Workshop yang diselenggarakan ini diikuti oleh Penyuluh Pertanian Pendampingan BP, Koordinator Penyuluh dan pejabat fungsional dinas pertanian yang bertugas mendampingi BP yang berasal dari berbagai daerah di Provinsi Bengkulu , sebanyak 45 Orang peserta.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan BP sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian nasional. Program tersebut diharapkan dapat mewujudkan swasembada pangan nasional Indonesia.
“Pelatihan ini adalah investasi penting dalam meningkatkan kualitas SDM pertanian. Saya berharap BP yang melibatkan petani, penyuluh, Babinsa, ASN saling bersinergi untuk menjadi motor penggerak peningkatan produksi dan produktivitas pertanian sehingga kita dapat mencapai swasembada pangan,” ujar Amran.
Sementara itu, Kepada Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan BP sudah terbentuk di beberapa wilayah di Indonesia di harapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman.
“Brigade Pangan harus menjadi motor penggerak swasembada pangan nasional. Oleh karena itu diperlukan strategi yang terintegrasi, mulai dari pengelolaan lahan, optimalisasi produksi, hingga distribusi yang efisien,” ujar Santi.
Acara diawali dengan sambutan dari Kasubag Tata Usaha SMK PPN Sembawa, Syamsiah yang menyampaikan bahwa workshop ini merupakan bagian dari upaya mendorong kegiatan swasembada pangan Indonesia. Brigade Pangan (BP) hadir menjadi garda terdepan, yang siap bergerak dalam menjalankan ketersedian, keterjangkauan, dan kestabilan pangan. Para peserta workshop akan diberikan pengetahuan, keterampilan, dan siap untuk mengaplikasikannya dilapangan. Peserta bimtek sebanyak 45 pendamping BP dari 9 kabupaten. Diharapkan kegiatan workshop dapat menambah pengetahuan para peserta dan dapat menyamakan persepsi para peserta tentang BP dan bagaimana peran BP dilapangan.
Selanjutnya Kepala BBPMKP Ciawi, Sukim Supandi menjelaskan bahwa Provinsi Bengkulu memperoleh target 59 BP tahun 2025, dan sudah terbentuk 56 BP. Selain workshop pendamping BP dan bimtek BP yang dilaksanakan SMK PPN Sembawa, akan dilaksanakan juga pelatihan penguatan kelembagaan BP dari BBPMKP Ciawi dan Bapeltan Lampung. Kepada para peserta workshop diharapkan dapat mengikuti kegiatan workshop dengan baik.
Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi menyampaikan bahwa kegiatan workshop merupakan kegiatan untuk mendampingi program cetak sawah rakyat dan optimasi lahan. Brigade Pangan merupakan kelembagaan ekonomi petani baru sehingga terlebih dahulu perlu dilakukan peningkatan kapasitas penyuluh pendampingnya. Penyuluh pendamping dapat menjadi fasilitator untuk kegiatan BP, menjadi motivator, komunikator, serta inovator. Diharapkan ada juga workshop alsintan modern, agar BP bisa mandiri, produktif dan mampu mengelola pertanian modern untuk mendukung swasembada pangan.
Dengan terlaksananya workshop ini, diharapkan Provinsi Bengkulu semakin siap dalam memperkuat peran Brigade Pangan sebagai ujung tombak pertanian modern yang tangguh, inovatif dan berkelanjutan.