SEMBAWA- Sebagai generasi milenial yang hadir di era revolusi 4.0 harus wajib memiliki mimpi menjadi orang yang sukses. Suksesnya seorang pengusaha yakni mampu memberikan inovasi baru dalam membangun industri kreatif.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menyiapkan diri mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten untuk memajukan sektor pertanian, salah satunya dengan mendatangkan guru tamu bagi sekolah vokasi pertanian.
Peserta didik Program studi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP). SMKPPN Sembawa belajar bersama guru tamu dibidang pengolahan hasil pertanian pada 21 Februari 2023.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, generasi milenial yang tanggap dan adaptif terhadap kemajuan teknologi dan memiliki daya kreativitas tinggi, menjadikan peluang untuk menjadi wirausaha muda di bidang pertanian semakin terbuka lebar.
“Sebanyak 85,62 persen di antara mereka merupakan pengguna internet dan berpeluang menjadi early adopter dari teknologi digital di sektor pertanian,” tegas Mentan Syahrul.
Melihat potensi tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumbedaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) dalam berbagai kesempatan selalu mengangkat tentang pentingnya petani milenial.
“Menjadi petani milenial itu keren, kenapa keren? Karena melibatkan teknologi dan IoT dalam prosesnya sehingga hasil pertanian lebih produktif dan waktu lebih efisien,” papar Dedi.
Dedi pun menegaskan para petani milenial harus sadar akan pentingnya teknologi dan informasi ataupun IoT dalam bertani.
“Kalau mau hasil efektif dan waktu efisien, kalian harus maksimalkan smart farming. Karena smart farming itu sebagai jalan pertanian anak-anak muda,” tutur Dedi.
Kepala SMK PP Sembawa yang di wakili oleh Waka bidang kurikulum, Estri Rahajeng menyampaikan pengolahan hasil merupakan bagian dari lingkup pertanian yang tidak luput dari kemajuan teknologi dan informasi, inovasi dalam bidang pengolahan hasil pertanian harus terus digali dan dikembangkan.
“Dengan adanya wirausaha muda pertanian diharapkan terwujudnya pertanian yang modern. Sekolah vokasi harus bersinergi dengan petani milenial dalam berbagi pengalaman dan pengetahuan dibidang wirausaha pertanian, dalam hal ini dapat menjadi guru tamu dan berbagi pengalaman dan memotivasi peserta didik untuk menjadi job creator.” Ujar Estri
Peserta didik dengan antusias mengikuti pelajaran yang diberikan oleh Tomi Kurniawan selaku guru tamu yang berasal dari pengolahan hasil makanan yakni owner Amanda Brownies, yang sukses mengembangkan usahanya yang memiliki cabang di seluruh Indonesia.
Tomi mengatakan dalam membangun karakter siap kerja yakni seseorang harus memiliki karakter sebagai berikut percaya diri, pantang menyerah, sikap pemberani, memiliki komitmen, sikap strategis dan kreatifitas.
Sambungnya, Sebagai seorang pengusaha muda kita harus memiliki etika kerja yang wajib ditanamkan dalam diri yakni kedisiplinan, sikap sistemis, kejujuran, dan kerajinan.
Terakhir Tomi menambah dalam membentuk karakter kerja peran sekolah memiliki andil yg sangat penting yang dapat diciptakan melalui kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Melalui kurikuler, pendidikan karakter kerja dapat dintegrasikan dalam semua mata pelajaran, yang tentu saja nilai-nilai pembentuk karakter kerja”, tutup Tomi.