BANYUASIN – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya melakukan Peningkatan Kapasitas Sumberdaya manusia (SDM) Pertanian. Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam beberapa kesempatan terus mengungkapkan bahwa Kementan akan terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk mendukung pembangunan pertanian tak terkecuali sumberdaya manusianya.
Berkolaborasi dengan Komisi IV DPR RI, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan di yang ada di Sumatera Selatan, SMK PP Negeri Sembawa melaksanakan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh. Kali ini bimtek dilakukan di Aula Desa Srikaton Kecamatan Air Salek, Kabupaten Banyuasin dengan tema Pengolahan Pupuk Organik untuk pertanian berkelanjutan. (7/6)
“Petani yang memiliki ternak baik sapi, ayam maupun domba dan sebagainya, harus bisa mengolah limbahnya, terutama kotoran yang bisa dijadikan pupuk Organik” ujar Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. Pupuk organik memiliki banyak kelebihan salah satunya mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibanding pupuk anorganik. Lalu tanaman yang organik itu memiliki harga jual yang relatif lebih mahal.
Saat membuka pelatihan, Kepala SMK PP Negeri Sembawa, yang diwakili oleh Kepala Tata Usaha Farulian Purba mengatakan bahwa, kegiatan Bimtek ini sangat mendukung program Kementan dalam meningkatkan kapasitas SDM terutama Petani dan penyuluh.
“Potensi sapi yang cukup banyak menurut pak Kades populasinya mencapai ratusan ekor. Cukup banyak dan bila dikumpulkan kotorannya bisa diolah menjadi pupuk kompos, setidaknya cukup dipakai sendiri, lama lama mudah mudahan bisa dikomersilakan. Dengan syarat ditekuni dan di lakukan.” Tambah Pria yang kerap disapa Pak Ian
Materi bimtek yang disampaikan oleh Drh. Langgeng Riyanto akademisi dari Universitas Sriwijaya menyangkut Kesehatan dan reproduksi Sapi. Kemudian dilanjutkan oleh Yanto Adi Wiyansya penyuluh pertanian dari BPP Air Kumbang, Kabupaten Banyuasin dengan Praktik pembuatan pupuk organik dengan bahan baku kotoran hewan.