KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) bersama dengan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) melakukan koordinasi Kostratani untuk peningkatan produktivitas pertanian, Jumat (12/3).
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi didampingi oleh Kepala SMK PP Negeri Sembawa Ir. Mattobi’i, MP menjabarkan Menteri Keuangan mengumumkan data BPS bahwa produk domestik bruto (PDB) nasional mengalami penurunan 5,07 pada kuartal I tahun 2020, tetapi sektor pertanian tercatat tumbuh sebesar 16,24%, dan terus meningkat pada kuartal II, III, dan IV.
“Ini artinya pertanian tumbuh positif di tengah melemahnya perekonomian nasional akibat pandemi Covid-19. Sehingga Presiden Joko Widodo juga menyatakan bahwa pertanian adalah tulang punggung perekonomian nasional. Pertanian salah satunya sektor yang bisa diandalkan pada saat pandemi covid-19,” ungkap Dedi.
Dedi juga menerangkan, di tengah pandemi covid-19, pertanian tetap bertahan, karena petani dan penyuluh terjun ke lapangan. “Hal ini yang membuat kita sadar bahwa pengungkit produktivitas pertanian adalah petani dan penyuluh turun ke lapangan, bukan pupuk, benih, alsintan,” ujarnya.
Dedi Nursyamsi juga menyebutkan Bapak Gubernur Sumatera Selatan sangat konsen mendukung pertanian termasuk SDM pertanian juga. Terbukti tahun lalu Provinsi Sumatera Selatan telah merekrut 1.000 PEPP dan 400 akan direkrut tahun ini.
Ditambahkannya selain membangun silaturahmi, kehadirannya ini untuk membangun dan melakukan penguatan SDM Pertanian serta lembaganya di Kabupaten OKI. “Kami berharap produktivitas pertanian di kabupaten ini dapat digenjot dengan potensi pengembangan luas lahan sawah dan peningkatan kapasitas SDM pertanian. Sehingga pertanian Sumsel bisa sejajar dengan Jabar atau Kaltim dalam hal produktivitas,” tutupnya.
Sementara itu, Wakil Bupati OKI H. M Djakfar Shodiq menyambut baik program Kostratani. Ia mendeskripsikan secara singkat tentang pertanian yang ada di Kabupaten OKI. “Kabupaten OKI memiliki 18 kecamatan dan 17 mempunyai sawah dari 337 desa. Tolak ukur kehidupan adalah pertanian. Kabupaten kami memiliki 129.000 hektare sawah dan siap untuk mencetak sawah baru. Saya sangat senang, bahwa walaupun covid melanda, pertanian tidak tergerus,” buka Djakfar.
Gayung bersambut dengan program dan harapan Kementan, Wakil Bupati OKI tidak hanya menyatakan untuk kerja sama tetapi kami mohon perhatiannya untuk peningkatan produktivitas pertanian. “Saya sangat setuju, kita gembleng petani dan penyuluh dengan pelatihan, lakukan penambahan luas tanam. Tujuan kita bersama, untuk sampai kemasyarakatan,” tuturnya.
Kesepakatan yang akan ditindaklanjuti adalah pengawalan percetakan sawah di OKI. Hal ini sesuai Mentan Syahrul Yasin Limpo mengharapkan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) melakukan lompatan besar untuk kemajuan pertanian Indonesia.
“Pembangunan Pertanian harus dimulai dari SDM pertanian seperti petani, praktisi pertanian, penyuluh. Dan ini semua akan digerakkan di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) sebagai pusat pelaksanaan Kostratani dengan mengefektifkan penyuluhan dan meningkatkan keahlian para penyuluh pertanian,” ujarnya.