Sembawa – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), yakin kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan kreatif, akan mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.
Oleh sebab itu, Kementan mendorong lahirnya Qualified Job Seeker dan Job Creator melalui pelatihan dan Bimtek.
“Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional. Regenerasi petani merupakan harga mati yang harus segera kita realisasikan bersama,” tutur Mentan SYL.
Menurutnya, melalui pendidikan vokasi, Kementan berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian khususnya generasi milenial.
“Pendidikan vokasi punya peran penting hasilkan petani milenial yang berjiwa entrepeneur. Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru,” jelasnya.
Mentan menambahkan, pendidikan vokasi menjadi jawaban atas kebutuhan SDM pertanian yang handal.
“Pendidikan vokasi mampu menyatukan antara intelektual dengan karakter. Kekuatan karakter sangat penting karena akan membuatnya menjadi seorang yang kuat, mampu bertarung dan mampu mencari jalan keluar terhadap segala tantangan yang ada,” tambahnya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan Pendidikan vokasi dilakukan oleh Kementan untuk menghasilkan qualifies job seeker dan job creator.
Salah satu pelaksana pendidikan vokasi lingkup Kementan SMK PP Negeri Sembawa melakukan pematangan kesiapan siswa Prodi agribisnis tanaman perkebunan (ATP) jelang menghadapi Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) dan Uji Sertifikasi Profesi (USP) melalui bimbingan teknis pada Jumat, (21/05/2021).
Pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) Prodi ATP dilaksanakan di dua tempat, yaitu Aula dan di Lapangan dengan diikuti oleh 72 siswa dan alumni. Unit kompetensi yang akan diujikan adalah mandor pemeliharaan selama dua hari, yang dilangsungkan 25-26 Mei mendatang.
SMK-PP Negeri Sembawa mendatangkan narasumber yang ahli dalam bidang mandor dan tugas-tugasnya yaitu dari Pusat Penelitian Karet Sembawa.
Kepala SMK-PP Negeri Sembawa Mattobi’i menjelaskan dengan dilaksanakannya bimtek ini siswa akan lebih siap.
“Dengan adanya bimbingan teknis ini diharapkan kita dapat lebih siap dalam menghadapi UKK dan USP,” ujarnya.
Menurutnya, peserta dibekali pengetahuan terkait tugas-tugas dari seorang mandor, proses budidaya tanaman kelapa sawit serta proses penanaman dan pemeliharaan.
Selain itu, pihaknya fokus pada detail kompetensi yang harus dikuasai oleh para siswa antara lain menentukan pekerjaan yang akan dilaksanakan, menentukan sumber daya yang dibutuhkan, menyiapkan alat/mesin yang diperlukan, melakukan pengarahan terhadap pekerjaan penanaman atau pemeliharaan.
“Selanjutnya, melakukan pembagian tugas kepada pekerja, mengawasi pekerjaaan sesuai arahan, menilai kesesuaian hasil kerja, menghimpun data hasil pelaksanaan pekerjaan, membuat laporan hasil kerja dan menerapkan keselamatan kerja dan kesehatan serta lingkungan kerja,” tambah Mattobi’i.