Sembawa – Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) adalah program dari Kementerian Pertanian yang merupakan pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan.
Melalui Kostratani optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dengan memanfaatkan IT (Informasi Teknologi) ditingkatkan dengan mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), pembangunan pertanian tidak bisa dilepaskan dari peran penyuluh.
“Penyuluh adalah garda terdepan dalam pertanian. Peran penyuluh tersebut akan semakin kita perkuat dalam Kostratani, yang intinya memperkuat peran BPP dalam pembangunan pertanian,” jelasnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menegaskan tentang peran Kostratani.
“Peran Kostratani sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi bisnis dan pusat pengembangan jejaring kemitraan,” tuturnya.
Penguatan program Kostratani dilaksanakan oleh BPP Lampung dan SMK PP Negeri Sembawa yang secara aktif menyelenggaran pelatihan penguatan kostratani salah satunya manajerial BPP Kostratani.
Agar pelatihan berlangsung secara baik dan aktif, BPP Lampung menggunakan pendekatan ELC (Experience Learning Cycle) atau AKOSA (Alami, Kemukakan, Oleh, Simpulan, dan aplikasikan). Sebanyak 30 orang aparatur penyuluh pertanian dari lima Kabupaten yaitu Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur pun antusias mengikuti pelatihan ini.
Smentara Kepala SMK PP Negeri, Sembawa Mattobi’i, menyatakan medukung penuh kegiatan pelatihan manajerial BPP Kostratani bagi aparatur yang dilaksanakan di SMK PP Negeri Sembawa, sehingga pelatihan ini dapat bermaaf untuk penyuluh dan untuk peningkatan kualitas program Kostratani.
“Tujuan dari pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dalam melaksanakan tujuan pembangunan pertanian dan kaitannya dengan perlunya SDM pertanian yang professional, berdaya saing dan bejiwa wirausaha serta diharapkan setiap peserta dapat memahami ciri-ciri BPP Kostratani yang berperan secara baik,” tutur Mattobi’i.
Materi yang diberikan antara lain tentang kebijakan kostratani, mengelola data dan informasi pertanian di BPP, melakukan pendampingan gerakan pendampingan gerkan pembanguan pertanian, mengelola pembelajaran di BPP, melakukan konsultasi agribisnis di BPP, merencakana jejaring dan kemitraan sera komitmen berlatih.