BANYUASIN – Siswa SMKPP Negeri Sembawa program studi Agribisnis Ternak Unggas (ATU) memanfaatkan limbah sisa hijauan untuk dapat dimanfaatkan bagi pakan ternak khususnya ruminansia.
Silase merupakan salah satu teknologi pengawetan Hijauan Pakan Ternak (HPT) dengan cara fermentasi, yang menjadi salah satu siasat pemenuhan pakan ternak ruminansia pada saat hijauan susah didapat.
Sisa hijauan yang dianggap limbah dapat dijadikan pakan dengan cara difermentasi. Fermentasi tersebut dapat menurunkan kadar serat kasar yang terkandung dalam hijauan.
Sebagai UPT Pendidikan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, pembuatan silase ini menjawab tantangan dari Mentan untuk menjaga produksi pangan walaupun dengan tantangan cuaca ekstream.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, upaya menjaga produksi pangan nasional pada tahun ini akan dihadapkan dengan berbagai macam tantangan.
Syahrul mengingatkan bahwa tahun 2023 akan lebih berat dari tiga tahun terakhir. Hal itu karena dampak perubahan iklim, pandemi COVID-19, dan perang Rusia dan Ukrania yang masih terus belanjut.
“Tantangan Perubahan iklim secara ekstrem dinilai menjadi ancaman paling berat mempertahankan produksi pangan nasional.
Kita tidak dapat melawan alam, namun kita harus dapat beradaptasi, ujar Mentan Syahrul.
Sementara Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menambahkan untuk menjaga pangan di tengah pandemi.
“Kita harus beradaptasi dan mitigasi iklim dengan menghadirkan kesatuan emosional dan kebersamaan dengan para stakeholder mengantisipasi perubahan iklim dan cuaca ekstrim, ujar Dedi.
Kepala SMKPP Negeri Sembawa Yudi Astoni menyampaikan pembuatan silase sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah cuaca ekstrem sehingga produksi pagan ternak tetap terjaga, di SMKPPN Sembawa limbah pertanian yang dapat digunakan diantaranya tebon batang jagung, pelepah kelapa sawit, jerami padi, potongan rumput lapangan, dedauan kering dan janggel jagung.
“Dengan adanya pakan awetan (silase) kebutuhan hijauan segar menjadi berkurang dan membiasakan ternak mengkonsumsi pakan silase. Agar ternak ruminansia terbiasa makan pakan silase, dilakukan dengan cara mencampurkan silase dengan hijauan. Setelah terbiasa dan mau makan silase, ternak ruminansia bisa sepenuhnya diberikan silase”. tambah Yudi.
Guru Prodi ATU Ujang Muhammad bersama siswa dalam materi pengawetan HPT membuat silase dengan Bahan tambahan seperti dedak, efektif mikroorganisme untuk peternakan, molases/gula merah, dan sedikit air.
Dengan Silo/tempat pakan yang digunakan yaitu drum plastik kapasitas 50 kg dan bak terbuka dinding dan alasnya terbuat dari semen.