BANYUASIN – Kementerian Pertanian [Kementan] terus melakukan upaya peningkatan Sumber Daya Manusia [SDM] melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP] dengan salah satu program sertifikasi kompetensi.
Selain bertujuan untuk meningkatkan daya saing SDM, Sertifikasi Kompetensi juga memberikan keahlian sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia [SKKNI] pada peserta didik yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi [BNSP] melalui uji kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi [LSP] Pertanian Kementerian Pertanian melalui Tempat Uji Kompetensi [TUK], salah satunya TUK SMK PP Negeri Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan.
Menteri Pertanian [Mentan] Syahrul Yasin Limpo [SYL] mengatakan saat ini minat generasi muda terhadap bidang pertanian semakin menurun. Mungkin beberapa generasi muda beranggapan bahwa pertanian kurang menarik dan tidak bisa memberikan masa depan yang menjanjikan.
“Saat ini kita harus terus menunjukkan kepada generasi muda khususnya generasi millennial dan generasi Z, bahwa pertanian itu keren, menjajikan atau bahkan kita buat mereka merasa pertanian itu jauh lebih asyik dengan teknologi yang jauh lebih berkembang”. ujar Syahrul.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa SDM sangat penting untuk kemajuan pertanian, oleh karena itu kami memiliki sekolah dan politeknik yang memiliki jurusan di bidang pertanian.
“Semoga kedepan minat generasi muda di bidang pertanian terus bertambah, apalagi kementan telah menyiapkan 3 Sekolah Menengah Kejuruan, 6 Politeknik pembangunan pertanian serta 1 Politeknik enjinering pertanian Indonesia.” ujar Dedi.
SMK PP Negeri Sembawa sebagai salah satu UPT dibidang Pendidikan BPPSDMP juga berupaya meningkatkan kualitas lulusannya, dengan berbagai cara. Salah satunya kegiatan Bimbingan Teknis Pra Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian bagi peserta didik tingkat tiga SMK PPN Sembawa yang dilaksanakan pada 1-2 Maret 2023.
Sebelum mengikuti Sertifikasi Profesi di Bidang Pertanian, siswa diberikan pembekalan agar mereka lebih baik dan kompeten dalam mengikuti sertifikasi.
Bimtek pra sertifikasi diikuti oleh seluruh calon lulusan berjumlah 150 orang, terdiri dari 62 orang siswa program studi Agribisnis Tanaman Perkebunan [ATP], 31 Orang program studi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura [ATPH] , 29 orang program studi Agribisnis Ternak Unggas [ATU] dan 29 orang program studi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian [APHP].
Pembukaan Bimtek dihadiri oleh Pegawas Binas SMK Nazarudin dan menghadirkan narasumber dari Balai Penelitian Sembawa, Dinas TPH Banyuasin, CV. Adya Pratama, PT SMS (Semesta Mitra Sejahtera) dan PT. Suja(Super Unggas Jaya).
Kepala Sekolah Yudi Astoni yang diwakili oleh Wakil kepala bidang kurikulum Estri Rahajeng menyampaikan bimtek ini dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta didik sebelum melaksanakan sertifikasi kompetensi, yang mana sertifikasi sebagai upaya untuk memberikan pengakuan terhadap para calon alumni agar skill dan keterampilan yang diperoleh. Sehingga siap menjadi job seeker dan job kreator.
Kepala TUK Yoniar Effendi menjelaskan beberapa skema diantaranya pada prodi ATP dengan skema mandor panen kelapa sawit sebanyak 29 orang, mandor pemeliharaan tanaman kelapa sawit sebanyak 32 orang, Prodi ATPH dengan skema pembudidaya tanaman sayuran sebanyak 31 orang
“Prodi ATU dengan skema Vaksinator sebanyak 19 orang, operator petugas kandang pedaging sebanyak 10 orang serta prodi APHP dengan skema pembuat selai buah sebanyak 29 orang.” ujar Yoniar.