SEMBAWA – SMK PP Negeri Sembawa, sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan di bawah naungan Kementerian Pertanian (Kementan), terus berupaya meningkatkan kualitas daya saing dan kompetensi siswa agar dapat memenuhi tuntutan kebutuhan DUDI. Salah satunya dengan diadakannya program kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menaruh harapan besar pada generasi milenial khususnya lulusan pendidikan vokasi, di lingkup Kementan, untuk mengembangkan minat, bakat dan potensi diri sebagai petani milenial berkompetensi dengan kualifikasi job creator dan job seeker.
Komitmen Mentan didukung Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi, yang menyebut mahasiswa dan siswa pendidikan vokasi pertanian sebagai representasi petani milenial, maka diharapkan mampu meneruskan tongkat estafet pembangunan pertanian.
“Program magang atau PKL diharapkan menjawab tantangan tantangan ke depan, serta berkontribusi untuk mendukung lahirnya petani milenial unggulan yang berkompetensi,” kata Dedi.
SMK PP Negeri Sembawa telah melaksanakan kegiatan PKL bagi 151 siswa kelas XII 2021/2022 selama kurang lebih 3 bulan, dari bulan Januari sampai bulan Maret.
Kegiatan PKL kali ini diikuti oleh 151 orang siswa dari 4 Kompetensi Keahlian yang tersebar di 17 lokasi di Sumatera Selatan terdiri dari perusahaan perkebunan sawit, perkebunan karet, budidaya pisang Cavendish, perkebunan teh, balai penyuluh pertanian, perusahaan peternakan, dinas peternakan, dan pabrik usaha perorangan.
Salah satu rangkaian kegiatan dari kegiatan PKL ini adalah uji kompetensi yang dilaksanakan di industri atau tempat lokasi PKL, kegiatan uji kompetensi ini berlangsung pada tanggal 14-24 Maret 2022. Penguji dari kegiatan ini terdiri dari 48 orang penguji dari pihak DUDI dan 34 orang penguji dari pihak sekolah SMK PP N Sembawa.
Para penguji selanjutnya melaksanakan ujian baik tertulis maupun praktek kepada para siswa peserta PKL yang sesuai dengan kompetensi keahlian yang ingin dicapai oleh program keahlian masing-masing.
Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni menjabarkan secara garis besar, aspek yang dinilai dalam kegiatan ini meliputi aspek teknis, aspek nonteknis, dan sikap.
Hal ini disesuaikan dengan kompetensi keahlian yang harus dicapai peserta PKL sesuai dengan komoditas masing-masing kelompok.
“Komoditas ini berbeda pada setiap jurusan dan kelompok untuk ATPH komoditasnya meliputi: budidaya jamur tiram, budidaya pisang Cavendish, budidaya tanaman buah terutama jeruk, dan sayur mayor. Komoditas untuk program studi ATP meliputi tanaman perkebunan sawit, karet, dan kopi. Sedangkan untuk program studi APHP adalah pengolahan hasil pertanian dan pengujian bahan dan produk hasil pertanian. Selanjutnya pada program ATU meliputi budidaya ayam petelur dan budidaya ayam pedaging,” pungkas Yudi.