SEMBAWA – Kementerian Pertanian (Kementan) terus bekerja keras meningkatkan produktivitas pertanian nasional. Upaya tak kenal lelah itu telah menjadi komitmen bersama di tubuh Kementan. Bahkan, di berbagai kesempatan Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) menargetkan produktivitas minimal 7 ton per hektar.
Mentan SYL juga berharap Covid-19 dapat membuat pertanian untuk menjadi lebih baik lagi. Ia pun meminta setiap wilayah ada demplot yang dikembangkan, ada pembelajaran yang bisa dilakukan. Sebab, hal itu menjadi bagian dalam pengembangan pertanian.
“Pertahankan pertanian di wilayah agar cukup pangannya. Kalau ada yang merasa tidak cukup, segera lapor. Kalau tidak lapor, kami anggap itu aman. Saya butuh kejujuran. Karena rakyat tidak boleh bersoal dengan pangan, apalagi sekarang kita dalam masa sulit,” tuturnya.
Mentan menambahkan, saat ini semua negara sudah mengalami krisis. Ditambahkannya, semua boleh bersoal, namun tidak dengan pangan.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mendukung hal itu. Menurutnya, pembangunan pertanian harus diawali dengan pembangunan SDM pertanian. Dikatakannya, SDM pertanian adalah seluruh insan yang bergerak di sektor pertanian mulai dari petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani, penyuluh, petani milenial dan lainnya.
“Peningkatakan kemampuan SDM pertanian bisa dilakukan di Kostratani melalui demplot atau sekolah lapang. Dan Kostratani juga menjadi tempat petani belajar dan berkonsultasi, sehingga produksi bisa meningkat. Penyuluh pun harus terus ke lapangan mendampingi petani,” katanya.
SMK PP Negeri Sembawa sebagai UPT BPPSDMP Kementan di daerah, mendukung penuh upaya dari Kementan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, melalui Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kostratani di kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuasin. SMK PP Negeri Sembawa dan BPP Rambutan serta BPP Sembawa sepakat dalam program Desa Mitra akan meningkatkan produktivitas pertanian yang dilakukan pada tahun ini.
Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Mattobi’i dalam koordinasi pengembangan Desa Mitra awal Februari lalu membahas tentang evaluasi program Desa Mitra tahun 2021 dan pelaksanaan program tahun 2022. “Pada tahun sebelumnya kegiatan Desa Mitra SMK PP Negeri Sembawa dan BPP adalah fasilitasi bibit buah-buahan yang memperkuat misi Kabupaten Banyuasin yaitu gerakan Kebun Buah (Pulawan Bueh), di mana setiap kecamatan memiliki satu jenis komoditas yang ditanam secara serentak di perkarang rumah masyarakat,” katanya.
Dikatakannya, program Desa Mitra tahun 2022 intinya adalah peningkatan produktivitas pertanian untuk didorong agar rata-rata produktivitas mencapai target yang telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian. “Tentunya melalui arahan dari Menteri Pertanian seperti demplot dan sekolah lapang. Selain itu, Desa Mitra dapat menggerakkan penumbuhan petani milenial,” tambah Mattobi’i.
Koordinator Penyuluh Pertanian BPP Rambutan Sunarno dan Koordinator penyuluh BPP Sembawa Rita Harsiani memberikan dukungan penuh program pengembangan kegiatan Desa Mitra yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Program Desa Mitra 2022 yang akan dijalankan antara lain demplot padi untuk peningkatan produktivitas yaitu di BPP Sembawa di desa Santan Sari dan di BPP Rambutan di Desa Durian Gades. Selain itu fasilitasi bibit buah di BPP Rambutan yaitu bibit rambutan dan BPP Sembawa yaitu bibit jambu kristal. Hal lain yang akan dieksekusi adalah pemanfaatan perkarangan rumah melalui kelompok wanita tani (KWT) BPP Sembawa dan BPP Rambutan.