BANYUASIN – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menyiapkan lulusan Siswa SMK PP Negeri Sembawa untuk menjadi SDM unggul yang siap masuk dunia kerja. Salah satu caranya, dengan mengikuti sertifikasi kompetensi sesuai dengan bidang yang dikuasai.
SMKPPN Sembawa menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kementan menggelar Uji Sertifikasi Profesi (USP) pada tanggal 12-15 Maret 2023. Sebanyak 29 peserta didik prodi Agribisnis Ternak Unggas (ATU) tingkat akhir mengikuti Uji Sertifikasi Profesi (USP) yang terbagi menjadi dua skema. Pertama, skema operator kesehatan unggas (vaksinator) 19 peserta dan kedua, operator kandang unggas pedaging berjumlah 10 peserta.
Sertifikat kompetensi ini berbeda dengan ijazah yang sudah didapatkan di sekolah atau universitas. Beberapa perusahaan menganggap sertifikat kompetensi lebih penting karena kualitas dari calon pekerja bisa diketahui baik aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sertifikat ini dapat memperlihatkan bahwa seseorang yang lolos dari instansi/ sekolah tertentu siap untuk bekerja sesuai dengan bidang yang dikuasai.
Hal ini sejalan dengan harapan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang berharap agar generasi muda mengambil peran dalam pembangunan pertanian.
“Optimistis kaum milenial yang memiliki gagasan yang kreatif akan mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern,” kata Syahrul.
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengungkapkan Kementan melalui SMK-PP, politeknik atau pendidikan vokasi akan terus berupaya menghasilkan SDM profesional, berjiwa wirausaha dan daya saing tinggi.
“Salah satu indikasi keberhasilan dari pendidikan vokasi Kementan adalah output atau alumninya dapat diserap oleh dunia usaha atau dunia industri atau dunia usaha dunia industri,” kata Dedi.
SMK-PP Negeri Sembawa sebagai institusi pendidikan vokasi Kementan terus berupaya meningkatkan dan mengembangkan kualitas lulusannya. Kepala SMK PP Negeri Sembawa Yudi Astoni didampingi Waka Pengajaran Estri Rahajeng bersama dengan ketua TUK Yoniar Effendi menjelaskan USP telah berjalan dengan lancar, dimulai dengan pra asesmen dilanjutkan dengan ujian tulis/wawancara/lisan serta observasi.
Yudi mejelaskan unit kompetensi yang diujikan dalam skema operator kesehatan unggas (vaksinator) meliputi menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3), melakukan biosekuriti, melakukan program vaksinasi, melakukan persiapan pengobatan, dan melakukan pengobatan massal.
“Sedangkan untuk unit kompetensi yang diujikan dalam skema operator kandang unggas pedaging meliputi: menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3), melakukan biosekuriti, menyiapkan kadang produksi, mengelola unggas periode starter, dan mengelola unggas periode finisher.” Tambah Yudi.
Ketua LSP Kementerian Pertanian yang diwakili Sri Tunjung Purwaningsih mengutarakan bahwa pelatihan sertifikasi yang diselenggarakan oleh TUK SMK PP Negeri Sembawa berbasis sertifikasi. Dengan demikian, peserta didik bisa menunjukkan sejumlah kemampuan, seperti pengetahuan, keterampilan, serta sikap, dan perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas sesuai skema sertifikasi.
Setelah melalui serangkaian proses USP, Sebanyak 29 peserta USP dinyatakan kompeten pada bidang Perternakan.