PALEMBANG – Sebagai salah satu penyelenggara Pendidikan Vokasi Pertanian, SMK PP Negeri Sembawa berusaha membekali siswanya dengan pengetahuan tentang usaha tani agar siswa mulai memiliki minat untuk menjadi agrosociopreneur.
Sejalan dengan program Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa kedepan pembangunan pertanian akan diteruskan oleh anak-anak kita, oleh petani-petani muda yang memiliki kompetensi jauh lebih baik, bahkan dengan memiliki keterampilan tentang Ilmu Teknologi yang juga lebih baik.
“Pertanian Indonesia akan jauh lebih baik jika pendidikan vokasi kita dapat menumbuhkan lulusan yang berjiwa Agrosociopreneur, dibekali dengan teknologi yang terbarukan, serta pengetahuan yang jauh lebih baik”, tegas SYL.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa lulusan SMK PP harus bisa menjadi penggerak atau bahkan mampu memberikan peluang usaha ekonomi dengan membuka lapangan usaha khusunya di bidang pertanian.
“Lulusan yang menjadi Agrosociopreneur harus mampu menjadi motor penggerak di sektor pertanian. Memiliki mental yang tangguh dalam membangun kelembagaan dan jaringan usaha, sehingga punya daya saing dan respondif terhadap perubahan lingkungan” ujar Dedi.
Kali ini, Siswa Program Studi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri Sembawa (SMK PP N Sembawa) berkunjung ke Joseph Orchid yang merupakan taman anggrek milik Joseph Tondas di Komplek Musi Palm Indah, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Kunjungan lapangan atau Filed Trip ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan pembelajaran bagi siswa.
Diikuti oleh 31 orang Siswa serta 9 tenaga pendidik dan Tenaga Kependidikan, peserta fieldtrip disambut langsung oleh Joseph Tondas, pemilik dari Joseph Orchid. Joseph Orchid merupakan usaha yang dirintis berawalkan dari hobi yang dilakukan oleh pemilik di tahun 1995.
“Jadi petani itu awalnya harus di niatkan dari dalam diri kita, seperti saya yang awalnya hanya hobi atau mencintai Anggrek, lama kelamaan ada aja teman, tetangga atau kerabat yang datang untuk membeli, alhasil saya jual. Saat itu mungkin hanya segelintir orang sekarang sudah banyak yang datang” ujar Joseph.
“Memulai usaha pertanian, memang bukan hal yang mudah. Perlu tekad dan motivasi yang kuat serta daya juang yang tidak terbatas. Untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis itu memang tidak mudah, perlu pengorbanan di awal, baik tenaga, materi, maupun waktu,” lanjut Joseph
Disini siswa diajarkan langsung mengenai cara budidaya anggrek yang baik, mulai dari proses aklimatisasi, hingga perawatan anggrek agar cepat berbunga.
Siswa terlihat sangat antusias ketika proses aklimatisasi, tahapan mengeluarkan tanaman dari dalam botol menjadi bagian yang sangat membutuhkan kesabaran yang tinggi.
“Tahapan ini bisa dikatakan butuh kesabaran dan ketelitian ya, agar akar tanamannya tidak putus, jadi harus dengan sangat hati-hati. Sebenarnya bisa saja botolnya langsung dipecahkan, namun tidak bisa digunakan kembali” ujar Ujang Junaidi salah satu tenaga pendidik SMK PP N Sembawa.
Setelah melakukan kegiatan field trip diharapkan nantinya siswa bisa memiliki jiwa Agrosociopreneur serta dapat belajar bagaimana menjadi Agrosociopreneur.
RILIS BPPSDMP – 3 Juli 2022
870/ HUMAS