SEMBAWA – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten, termasuk memaksimalkan peran pendidikan vokasi.
SMK PP Negeri Sembawa, sebagai salah satu UPT di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, melakukan inovasi pembelajaran yang di sebut dengan Duo Media.
Hal ini sejalan dengan semangat Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Menurutnya, Indonesia harus menumbuhkan banyak generasi milenial yang cinta akan pertanian.
“Hal itu bisa dilakukan melalui Pendidikan pertanian yang lebih menarik dan modern. Oleh karena itu, inovasi inovasi dan pengembangan teknologi sangat penting untuk meningkatkan kualitas SDM yang harus terus ditingkatkan,” katanya.
Sementara Kepala Badan penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyampaikan perlu dilakukan inovasi di dalam Pendidikan vokasi pertanian.
“Tujuannya untuk menggugah gairah generasi pertanian agar menjadi petani petani muda yang inovatif dan kreatif, Kita juga akan terus berusaha mencetak SDM Pertanian handal meneruskan dan mengisi pembangunan pertanian negeri ini, meskipun masih dalam keadaan Pandemi,” katanya.
Dalam pelaksanaannya, SMKPP Negeri Sembawa terus berupaya maksimal mewujudkan keberhasilan dalam setiap program kegiatan pendidikan yang telah diprogramkan yaitu evaluasi pembelajaran.
Setelah melakukan evaluasi selama proses pembelajaran daring, terlihat adanya learning loss. Risiko learning loss memang sudah diprediksi akan terjadi dari mulai awal terjadinya penutupan sekolah di seluruh dunia karena pandemi Covid-19.
“Siswa yang lebih rentan mengalami learning loss adalah siswa yang tidak memiliki akses yang maksimal untuk melakukan pembelajaran daring,” Ujar Mattobi’i, Kepala SMK PP Negeri Sembawa.
Sebagai contoh, siswa yang berada di pedesaan atau daerah pedalaman dimana akses internet sulit didapatkan. Jika pun ada akses internet, keterbatasan infrastruktur tetap menjadi kendala bagi siswa mengikuti pembelajaran.
Misalnya keterbatasan kuota internet, atau tidak adanya perangkat elektronik untuk mengakses internet. Faktor orang tua juga memiliki dampak yang signifikan pada terjadinya learning loss.
Bagi orangtua yang memiliki tingkat pendidikan rendah atau orangtua yang tidak memahami pembelajaran daring, ada anggapan bahwa pembelajaran daring itu sebenarnya tidak ada.
“Kami sangat bersyukur adanya Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Pembelajaran TA 2020/2021 Pada Masa Pandemi Covid-19, Isi Surat Keputusan Bersama 4 Menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2022,” Lanjut Estri Rahajeng, Wakil bidang Pengajaran.
Lebih lanjut Estri menjelaskan, SKB tersebut mengatur pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah boleh melibatkan siswa sebanyak 100 persen mulai semester kedua Tahun Pembelajaran 2021/2022. Namun demikian, PTM harus memenuhi ketentuan yang berlaku pada SKB tersebut.
SMK PP Negeri Sembawa menggunakan Inovasi DuoMedia untuk mengurangi learning loss terhadap proses pembelajaran.
DuoMedia adalah penggabungan dua media pembelajaran berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan video pembelajaran yang digunakan untuk merangsang dan membimbing peserta didik dalam menemukan konsep tertentu (Inquiry Learning).
Penggunaan DuoMedia dilakukan dengan membagi peserta didik dalam kelompok kecil (4-5 orang), lalu diberi LKPD dan video yang telah diunggah di Google Classroom.
Video pembelajaran digunakan sebagai alat bantu dalam menyelesaikan penugasan yang ada di LKPD.
Pada akhir proses tersebut setiap anggota dalam kelompok harus memiliki pemahaman yang sama, sehingga diperlukan tutor sebaya yang dapat membantu anggota kelompoknya jika mengalami kesulitan. Guru tetap memantau penyelesaian LKPD guna mengarahkan pemahaman peserta didik.
Pembelajaran dengan DuoMedia diharapkan mampu mewujudkan pembelajaran kooperatif dengan penekanan pada kemampuan dalam memberi respon positif sesama peserta didik, menanamkan sikap percaya diri dan tanggung jawab sehingga ketrampilan dalam bersikap, kemampuan intelektual dan ketrampilan motorik semakin meningkat.
Hal ini sangat membantu peserta didik mengurangi masalah Learning Loss pada pembelajaran di masa Pandemi Covid 19.