Gambaran prodi Agribisnis Ternak Unggas Secara Umum
Pada prodi Agribisnis Ternak Unggas SMK PPN terdapat beberapa sarana praktik untuk mata pelajaran produktif yaitu: kandang sapi dengan kapasitas 30 ekor, kandang kambing dengan kapasitas 30 ekor, kandang puyuh dengan kapasitas 500 ekor, lahan hijauan pakan ternak, kandang ayam pedaging tipe close house berkapasitas 5000 ekor, kandang ayam pedaging tipen open berkapasitas 2000 ekor, dan kandang ayam petelur dengan kapasitas 2600 ekor. Sistem pembelajaran praktik yang diterapkan pada siswa yaitu teaching factory, dimana sekolah berusaha menghadirkan mini industry peternakan yang ada di luar. Sehingga lulusan yang dihasilkan diharapkan siap berwirausaha dan siap bekerja di dunia industry dan dunia usaha. Teaching farm prodi Agribisnis Ternak Unggas adalah ayam pedaging dan ayam petelur.
Proses Persiapan kandang/ pencucian kandang, penyemprotan desinfektan, pembuatan broder (siswa dan operator)
Salah satu teaching farm prodi ATU adalah pemeliharaan ayam pedaging. Proses pemeliharaan ayam pedaging di SMK PPN sembawa dilakukan oleh operator kandang dan siswa. Kegiatan ini selain dibimbing oleh guru mata pelajaran produktif dan technical service dari PT SMS. Tahap awal pemeliharaan ayam pedaging dimulai dari proses pencucian kandang dengan detergent, penyemprotan desinfektan tipe kosong kandang, pembuatan broder/ indukan ayam dari bahan plastic yang luasannya disesuaikan dengan popuasi DOC. Luasan broder awal yaitu 100 m2 untuk 50 ekor ayam. Luasan ini secara berkala diperluasan hingga kepadatan ayam menccapai 21 ekor/m2. Kandang ditaburi dengan sekam agar kondisi lantai kandang selalu kering. Pemanas ayam juga disiapkan menggunakan mesin hitter dengan bahan bakar berupa gas.
Proses chick in: pengaturan suhu dalam kandang, penghitungan jumlah DOC, penimbangan sample DOC (siswa dan Technical service PT SMS)
Sebelum DOC masuk, suhu kandang harus dikondisikan agar DOC Ketika datang merasa nyaman. Pada kondisi ini suhu request diseting sebesar33oC. Pengaturan suhu ini dilakukan secara digital melalui temptron, dengan mengaturan lamanya hidup dan matinya blower. Suhu ini dipertahankan hingga ayam berumur 7 hari. Pada masa ini, di atas sekam diberi koran. Hal ini bertujuan untuk menghindari DOC yang datang makan sekam. Di atas koran ditaburi pakan starter agar DOC Ketika datang bisa langsung makan. Dipastikan juga air minum melalui nipple sudah mengalir secara ad libitum untuk mengoptimlakan perkembangan ayam. Ketika yama datang diambil sample sebanyak 10% untuk dilakukan penimbangan agar data pada recording ternak dapat diperoleh.
Pemeliharaan: pengukuran suhu rektal, pengaturan temptron: Penimbangan sample ayam, recording (siswa dan operator)
Pemeliharaan ayam dilakukan secara intensif yaitu ayam dicek setiap jam agar bergerak untuk makan dan minum. Operator berkeliling kandang untuk melakukan pengecekan terhadap sekam jika ada yang basah dan mendeteksi jika ada ayam yang sakit. Jika ada sekam yang basah yang bisa dilakukan adalah mengikisnya atau dibalik. Jika ada ayam yang sakit maka harus dipisahkan dari yang lain agar tidak menular. Suhu kandang diatur dari temptron dengan cara mengatur lamanya hidup dan matinya blower, serta pengaturan bukaan inlet. Suhu rektan dihitung dengan thermometer dengan suhu acuan berkisar 40oC. Pengukuran suhu rektal diambil dengan sample sejumlah 0,2%. Setiap hari operator yang dibantu siswa melakukan recording ternak untuk mengetahui indeks performansi dalam satu periode pemeliharaan. Recording ternak ini juga bisa untuk bahan untuk analisis data sebagai bahan evaluasi untuk pemeliharaan periode berikutnya.
Pemanenan ayam broiler
Pemanenan ayam dilakukan Ketika bobot ayam sudah berumur 35 hari.
Penyembelihan ayam
Ayam yang sudah diapnen ada yang langsung dijual dalam bentuk masih hidup dan ada juga yang disembelih di RPA kemudian dijual dalam bentuk karkas ayam. Penjualan ayam juga dilakukan oleh siswa.
Penjualan karkas
Penjualan karkas ayam dilakukan oleh siswa. Kegiatan ini dilakukan setiap hari seblum jam 6 pagi.