1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. Dapatkan Nilai Tambah, Siswa SMKPP Kementan Olah Tomat Jadi Saus

Dapatkan Nilai Tambah, Siswa SMKPP Kementan Olah Tomat Jadi Saus

Dapatkan Nilai Tambah, Siswa SMKPP Kementan Olah Tomat Jadi Saus

Dapatkan Nilai Tambah, Siswa SMKPP Kementan Olah Tomat Jadi Saus

Dapatkan Nilai Tambah, Siswa SMKPP Kementan Olah Tomat Jadi Saus

Dapatkan Nilai Tambah, Siswa SMKPP Kementan Olah Tomat Jadi Saus

SEMBAWA – Tomat menjadi salah satu bagian tanaman hortikultura yang strategis dan tergolong sayuran kedua terbesar setelah kentang. Namun, tomat akan mengalami kerusakan jika tanpa perlakuan saat penyimpanan. Besarnya kerusakan buah tomat setelah panen berkisar antara 20-50 persen. Buah tomat yang dipanen setelah timbul warna, sekitar 10-20 persen hanya akan bertahan maksimal 7 hari pada suhu ruang.

Untuk memberikan nilai tambah, buah tomat dapat diolah menjadi berbagai aneka pangan olahan yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Dengan kemajuan teknologi pengolahan pangan, kini berkembang industri yang mengolah tomat.

Pengolahan tomat ditujukan untuk meningkatkan keanekaragaman produk, nilai guna maupun nilai ekonomi serta memperpanjang umur simpan. Peningkatan umur simpan dapat dengan teknik pengolahan berupa pengawetan dengan gula, pengeringan, pemanasan maupun penambahan pengawet yang aman.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) di berbagai kesempatan menekankan perlu adanya terobosan yang inovatif dan terintegrasi dari hulu hingga hilir untuk pengembangan produk hortikultura. “Pengembangan hortikultura harus ditempuh dengan terobosan khusus atau dengan cara-cara extraodinary dan inovatif. Pendekatannya juga harus holistik, terintegrasi hulu hingga hilir,” ujar Mentan.

Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi juga menganjurkan agar petani senantiasa membuat secara mandiri input produksinya.

“Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa. Sudah waktunya petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm, tapi mampu menuju ke off farm, terutama pasca panen dan olahannya,” ujar Dedi.

Menindaklanjuti arahan Mentan dan Kabadan, Siswa Siswi SMKPP Negeri Sembawa mengolah tomat menjadi saus.

Yuli Herlina, Guru Program Studi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) mengatakan, pemanfaatan tomat sebagai bahan baku untuk membuat saus yaitu melihat dari karakteristik buah tomat yang cepat rusak, sehingga sangat tepat jika dilakukan penanganan lebih lanjut. Pengolahan saus merupakan salah satu aplikasi teknologi pengolahan yang bertujuan untuk memperpanjang masa simpan (mengawetkan) komoditi buah  dan sayur.

Meskipun mengandung kadar air yang tinggi yaitu sekitar 50-60 persen, saus mempunyai daya simpan yang panjang karena mengandung asam, gula, garam dan sering kali diberi pengawet. “Kombinasi dari penambahan asam, gula, garam yang dapat menurunkan aktivitas air suatu bahan pangan ditambah dengan pengawet dapat menghambat pertumbuhan mikroba sehingga meningkatkan masa simpan saus,” ujarnya.

Saus tomat merupakan produk olahan tomat yang mampu diterima di kalangan masyarakat dari anak-anak hingga orang dewasa, biasanya digunakan sebagai bumbu tambahan dalam berbagai masakan. Selain terbuat dari bahan alami seperti tomat dan cabai. Saus digunakan sebagai pelengkap saat mengonsumsi makanan siap saji.

Cara pengolahan saus tomat ini dengan menggunakan bahan yang tidak sulit di gunakan yaitu tomat, gula, bawang putih, bawang merah, asam cuka dapur, kayu manis, cengkeh, jahe, pala, ketumbar. Pengolahannya meliputi tomat dipotong menjadi bagian-bagian kecil yang lebih sederhana, kemudian di kukus, selanjutnya diangkat untuk kemudian ditekan-tekan agar sari tomat keluar dalam bentuk bubur. Kemudian masak bubur tomat kedalam kuali masak dengan api sedang.

Pada saat pendidihan bubur tomat perlu ditambahkan bumbu-bumbu yang telah dihancurkan sampai halus. Bumbu tersebut yang telah dibungkus kain saring direndam ke dalam bubur tomat untuk memberikan efek rasa dan aroma. Lalu diaduk dan tambahkan bumbu lainnya seperti lada, cengkeh, kayu manis.

Selanjutnya tambahkan gula pasir dan garam sebagai penguat rasa, aduk hingga mengental. “Sambil menunggu, botol yang akan digunakan sebagai wadah saus terlebih dahulu dipasteurisasi. Setelah mengental selanjutnya dikemas ke dalam botol agar terlihat lebih menarik,” ujar Yuli.

Ada sebagian orang yang tak suka pedas, saus tomat bisa jadi alternatif pilihannya. Rasa asam, gurih dan manis yang tercampur secara sempurna membuat saus tomat menjadi pilihan yang paling nikmat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

0 2 8 9 0 2
Views Today : 33
Views This Month : 550
Views This Year : 20592
Who's Online : 0
Your IP Address : 18.97.14.87
Arsip Tersimpan