BANYUASIN – Menyadari betapa pentingnya peran pemuda dalam pembangunan, Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menggerakkan generasi muda untuk mengisi dan mendorong pembangunan dalam bidang pertanian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan Kementan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian.
“Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring hingga pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemi ini,” jelas SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.
“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” papar Dedi.
Kementerian Pertanian yang memiliki 2 ribu Duta Petani Milenial (DPM) seluruh Indonesia siap memberikan motivasi ataupun meresonansi para pemuda untuk dapat terjun ke dunia pertanian.
SMKPPN Sembawa secara khusus mendatangkan DPM dari Sumatera Selatan untuk memberikan motivasi kepada 118 lulusan fresh graduate di aula SMKPPN Sembawa (14/6) untuk percaya diri dapat terjun ke dunia pertanian.
Kepala SMKPP Negeri Sembawa Yudi Astoni dalam arahannya menyampaikan bahwa output dari penyelenggaraan vokasi pertanian adalah lulusan yang percaya diri untuk dapat berwirausaha dalam bidang pertanian, bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh disekolah diaplikasikan dilapangkan. Pertanian modern sekarang adalah pertanian yang bisa menghasilkan keuntungan itu yang harus diingat pesan Yudi kepada para fresh graduate.
Duta Petani Milenial (DPM) Sesi Radial yang juga merupakan koordinator wilayah DPM Sumatera Selatan bahwa ciri generasi milenial dan gen Z adalah mereka yang menggunakan teknologi dalam usaha pertanian. Upaya apa yang bisa kita lakukan untuk dapat meningkatkan produktivitas komoditi yang kita tekuni, gunakan teknologi dan terus belajar untuk meningkatkan dan mengupgrade bisnis kita.
Sesi berpesan kepada para fresh graduated bahwa untuk terjun ke bisnis pertanian yang harus dilaksanakan adalah dengan berani memulai, jangan banyak berpikir atau menganalisa tapi tidak pernah memulai, setelah mulai hal yg kurang baru kita perbaiki. Selanjutnya anda perbaharui mindset bahwa bisnis pertanian adalah hulu sampai hilir, jangan stop di hulu saja tapi bagaimana kita membuat olahan dari komoditi kita meningkat nilai jualnya.
“yang ketiga adalah mental, pastikan setiap mengalami kendala kita bisa menghadapi dan tidak putus semangat dan terakhir kemampuan manajerial usaha yang banyak kita dapat dipelajari di zaman yang sudah canggih sekarang” tambah Pengusaha Kopi dari Pagar Alam tersebut.
Narasumber lainnya DPM Yayan Syahdi Putra yang merupakan wirausaha pertanian dengan fokus pada komoditi porang menambah motivasi kepada adik tingkatnya di SMKPPN Sembawa bahwa hal penting lainnya dalam berwirausaha adalah semangat dan jujur.
RILIS BPPSDMP – 15 Juni 2022
796/ HUMAS