BANYUASIN – SMKPP Negeri Sembawa UPT Badan Penyuluhan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementa) menggelar aksi nyata Projek Penguatan Profil Pancasila (P5), pergelaran yang merupakan salah satu bentuk implementasi kurikulum merdeka belajar untuk tingkat X dan XI kali ini mengusung tema suara demokrasi yang berlangsung selama sepekan 4-8 September 2023.
Kegiatan Pagelaran P5 ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang menyatakan yakin dengan pendidikan vokasi akan menjadikan para petani milenial yang lebih berkualitas.
“Hadirnya kurikulum merdeka dalam pendidikan vokasi, akan menjadikan petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian. Karena bagaimanapun, masa depan pertanian ada di generasi milenial,” kata Mentan Syahrul.
Sedangkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa guna mendukung pembangunan pertanian yang maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.
Kepala SMKPPN Sembawa mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
“Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yag disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.” ujar Yudi.
“Melalui projek suara demokrasi, peserta didik diharapkan mengembangkan secara spesifik dua dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni Berkebhinekaan Global dan Bernalar Kritis” jelas Yudi
“Peserta didik SMK adalah generasi penerus bangsa yang dalam era mereka bersekolah di SMK ini akan masuk kedalam masa penentuan kelanjutan sistem pemerintahan. Ketika mereka sadar penuh bahwa suara mereka memiliki arti meskipun mereka menjadi pemilih pemula, mereka akan merasa dengan memberikan suara mereka, mereka telah mengambil bagian dalam proses demokrasi.” ujar Yudi.
Koordinator P5 SMKPPN Sembawa, Jekti Pratikta menyampaikan selama sepekan siswa kelas X dan XI melaksanakan projek ini dengan dibantu fasilitator pada 10 rombel, pada tema suara demokrasi releate dengan kegiatan pemilihan Ketua dan wakil Ketua OSIS untuk masa bakti 2023/2024 sehingga fasilitator merancang kegiatan menyatu pada kegiatan ini.
“Proyek ini dimulai dengan tahap pengenalan, peserta didik diajak mengenali dan menggali lebih dalam tentang pentingnya partisipasi tiap individu dalam kelompok, mulai dari kelompok kecil hingga dalam konteks masyarakat luas. peserta didik diajak juga lebih peka melihat kesenjangan dan ketidaksetaraan yang terjadi di lingkungannya, serta mengenalkan peran anak muda dalam proses demokrasi.” jelas Jekti.
“Setelah tahap pengenalan, peserta didik masuk dalam tahap kontekstualisasi dengan melakukan riset terpadu dan mandiri, serta melihat konteks kemajuan teknologi dalam proses pelaksanaan demokrasi di kehidupan nyata. Kegiatan yang dilakukan antara lain menghadirkan guru tamu dari KPU Banyuasin dan memberikan materi tentang pemilih pemula dan anti golput.” jelas Jekti.
“Kegiatan kontekstual yang paling seru adalah proses kampanye dan debat dimana setiap siswa memiliki peran masing-masing serta mengekspresikan kebebasan mengemukakan pendapat di media sosial” tambah Jekti.
Di tahap terakhir yaitu Aksi, peserta didik menuangkan aksi nyata mereka dengan melakukan pemilihan ketua OSIS sehingga diharapkan dapat menjadi pemicu dari terealisasinya ekspresi diri mereka dalam mengikuti proses pemungutan suara dalam Pilkada dan Pemilu.