1. Home
  2. »
  3. Berita
  4. »
  5. Implementasi Kurikulum Merdeka, Siswa SMKPP Kementan Berhasil dalam Projek IPAS

Implementasi Kurikulum Merdeka, Siswa SMKPP Kementan Berhasil dalam Projek IPAS

Implementasi Kurikulum Merdeka, Siswa SMKPP Kementan Berhasil dalam Projek IPAS

Implementasi Kurikulum Merdeka, Siswa SMKPP Kementan Berhasil dalam Projek IPAS

Implementasi Kurikulum Merdeka, Siswa SMKPP Kementan Berhasil dalam Projek IPAS

Implementasi Kurikulum Merdeka, Siswa SMKPP Kementan Berhasil dalam Projek IPAS

BANYUASIN – Dalam Pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka, satuan pendidikan didorong untuk dapat mengajak siswanya dalam Projek Ilmu Pengetahuan Alam Sosial (IPAS). Kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran ini merupakan rangkaian dari tujuan Kurikulum Merdeka, Dimana pada kurikulum merdeka ini digabung tiga mata pelajaran yaitu pelajaran biologi, fisika dan kimia menjadi projek IPAS.

Siswa SMKPP Negeri Sembawa tingkat X program studi Agribisnis Tanaman Perkebunan 2 (ATP 2) dalam projek IPAS ini berkreasi dalam pembuatan pupuk kompos dari limbah serai Wangi.

Berlokasi di Ruang Praktik Siswa (RPS) Serai Wangi siswa-siswi dengan semangat mempraktikkan pembuatan pupuk kompos dari limbah serai wangi tersebut. pupuk ini di buat sebagai pemanfaatan limbah dari sisa serai wangi.

Hal yang dilakukan oleh siswa SMK PP Negeri Sembawa ini menjawab tantangan Menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang meminta agar semua pihak berperan dalam membangun integrated farming yang mengintegrasikan beberapa usaha tanaman.

Diantaranya, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan yang dikelola secara terpadu. Kementerian Pertanian tidak bisa sendirian dalam mempertahankan ketahanan pangan nasional saat kondisi pemanasan global.

Selaras dengan Mentan Syahrul, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi selalu mengajak instan pertanian untuk terus berinovasi dalam bidang pertanian seperti pembuatan pupuk organik dalam integrated farming.

Kepala SMKPPN Sembawa Yudi Astoni didamping Guru Mapel Biologi Anita Andri Yanti menyampaikan bahwa untuk projek IPAS yang dikerjakan di latar belakangi oleh kelangkahan dan mahalnya harga pupuk kimia. Sehingga kami ingin memberikan alternatif dengan membuat pupuk organik dengan bahan baku yang melimpah di sekolah kami.

“SMK PP Negeri Sembawa memiliki empat program studi tetapi ada tiga program studi yang saling berintegrasi untuk melakukan pemanfaatan limbah hasil penyulingan serai wangi yaitu agribisnis Tanaman Perkebunan melakukan budidaya serai wangi, Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian melakukan pengolahan serai wangi menjadi minyak serai dan turunannya, sehingga menghasilkan limbah, Agribisnis Ternak Unggas yang menghasilkan feses ternak ruminansia.” Ujar Yudi

Hany salah satu siswa X ATP 2 yang terlibat projek IPAS menjelaskan Pupuk kompos termasuk jenis pupuk organik, dimana pupuk organik sangat bagus bagi tanaman untuk tumbuh, karena pupuk organik mengandung unsur mikro yang lebih lengkap.

“Pupuk organik akan memberikan kehidupan mikroorganisme tanah yang selama ini menjadi sahabat petani dengan lebih baik.” Tutur Hany

Dengan semangat Hany menjelaskan proses dalam projek ini.
“Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat pupuk kompos ini sangat sederhana dan mudah di temui yaitu bak/ drum penampung air, gayung, gembor, terpal, tali rafia, alat pengukur pH dan suhu, Limbah serai wangi, Kotoran ternak, Dekomposer ( EM4), Kapur pertanian, Molases, Dedak dan air tidak berkaporit.” Kata Hany.

“Hal pertama untuk membuat pupuk kompos ini dengan mencacah Limbah Serai wangi lalu di hamparkan berbentuk persegi dengan ketebalan 20cm. Taburkan kotoran ternak secara merata lalu menaburkan kapur pertanian dan dedak. Selanjutnya siramkan larutan EM4, Lakukan hal yang sama hingga ketinggian 1m atau sampai bahan habis. langkah akhir menutup tumpukan kompos tersebut dengan menggunakan terpal dan di ikat kencang agar lebih kokoh ketika terkena tiupan angin, proses pembuatan pupuk kompos ini paling cepat memerlukan waktu satu bulan.” tambah Hany.

“Setelah melakukan praktek ini kita menjadi tau cara memanfaatkan sisa limbah agar tidak terbuang sia-sia dan menambah ilmu pengetahuan kita mengenai cara pembuatan, yang ternyata tidak sesulit itu.” kata Hany.

Hany juga mendesiminasikan projek kelasnya dalam sebuh vlog di chanel youtube sekolah dengan link https://youtu.be/Q-oxYxQpT9M.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

0 3 0 0 2 3
Views Today : 19
Views This Month : 1139
Views This Year : 1139
Who's Online : 0
Your IP Address : 18.97.14.81
Arsip Tersimpan