BANYUASIN – Peningkatan Kapasitas Sumberdaya manusia Pertanian terus dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan). Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa Kementan akan melakukan sinergi dengan berbagai pihak untuk mendukung pembangunan pertanian tak terkecuali sumberdaya manusianya.
Melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan di Sumatera Selatan, SMK PP Negeri sembawa bekerjasama Komisi IV DPR RI melaksanakan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh. Kali ini bimtek dilakukan di Poktan Subur Jaya Desa Telang Jaya Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin dengan tema Pengolahan Pupuk Organik untuk pertanian berkelanjutan di Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) bertepatan dengan hari lahir pancasila (01/06).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga mengatakan,petani yang memiliki peternakan sapi harus bisa menghasilkan pupuk organik secara mandiri dengan kualitas lebih baik dari pupuk organik yang dihasilkan. Selain itu, Pertanian nonpestisida memiliki pasar yang lebih besar. “Maka kita fasilitasi, kita latih mereka supaya dapat menghasilkan pupuk organik untuk memenuhi kebutuhannya sendiri”, kata Dedi.
Saat membuka pelatihan, Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Yudi Astoni mengatakan kegiatan Bimtek ini sangat mendukung program Kementan dalam meningkatkan kapasitas Petani dan penyuluh dalam hal pengolahan pupuk organik, terutama di Desa Telang Jaya Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin dilihat dari potensi wilayah yang sangat mendukung dalam hal peternakan sapi.
“Pengelolaan pupuk organik ini di desa Telang kecamatan muara telang sudah bisa memproduksi, harapannya kelompok poktan subur jaya bisa menjadi peluang bisnis.” tambah Yudi.
Materi bimtek yang disampaikan tentang Kesehatan dan reproduksi Sapi oleh Langgeng Riyanto dari Universitas Sriwijaya. Serta Pembuatan pupuk kompos oleh Yanto Adi Wiyansya dari penyuluh pertanian Kabupaten Banyuasin yang berhasil menjalankan bisnis pupuk kompos Bersama petani di UPPO desa binaannya.