BANYUASIN – Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melakukan penguatan kapasitas penyuluh melalui Kostratani untuk peningkatan produktivitas pertanian.
Bersamaan dengan panen IP 200 di Desa Gelebak Dalam, Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (10/3/2021). Penguatan kapasitas Penyuluh ini, dikuti seluruh penyuluh dari tiga BPP yakni BPP Rambutan, BPP Banyuasin I, dan BPP Air Kumbang.
Langsung hadir pada kesempatan ini Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi, didampingi kepala pusat penyuluhan Leli Nuryati, serta Kepala SMK PP Negeri Sembawa Mattobi’i memberikan pengarahan pada panen IP 200 ini.
Dedi Nursyamsi mengatakan dalam arahannya bahwa negara maju di dunia ini diawali dengan sektor pertanian yang maju, jika Indonesia ingin menjadi negara maju, maka pertanian harus dimajukan. Disetiap negara maju, petani dan penyuluh maju, mereka menggunakan teknologi.
“Kalau kita ingin pertanian maju, kita benahi penyuluh dan petaninya, pengungkit terbesar produktivitas adalah petani dan penyuluh, bukan benih, pupuk ataupun alsintan. Untuk mencapai itu pemberdayaan penyuluh dimulai dari BPP di Kecamatan yang kita sebut dengan kostratani” katanya.
Ditambahkan oleh Dedi bahwa di masa pendemi covid pertanian tetap bisa bertahan. “Dalam masa pandemi covid-19, walaupun pemotongan anggaran dilaksanakan, tapi fakta pembuktikan PDB pertanian meningkat sampai 16 persen, mengapa poduktivitas meningkat sedangkan pemotongan anggaran terjadi, itu karen petani dan penyuluh turun kelapangan. Petani, Penyuluh, Poktan, Gapoktan, KWT merupakan Pengungkit terbesar produktivitas pertanian” tuturnya.
Lebih lanjut Dedi menegaskan Bukti Keberhasilan Penyuluh adalah produktivitas Meningkat. “Penyuluh yang hebat adalah penyuluh yang berpikir bagaimana meningkat produktivitas hasil pertanian petaninya, bagaimana cara mengendalikan hama, bagaimana hasil pertanian bisa dipasarkan dan menguntungkan petani, sehingga produktivitas meningkat adalah bukti keberhasilan penyuluh”.
Kedepan Dedi mengharapkan kerjasama dari camat, babinsa, BPP dan petani untuk terus meningkatkan produktivitas pertanian, tentunya pemerintah pusat akan memberi dukungan yang kuat untuk mencapai target ini.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Banyuasin, Zainudin menyatakan mendukung penuh program Kostratani Kemeterian Pertanian yang seiring sejalan dengan program Kabupaten Banyuasin yaitu pertanian bangkit, Banyuasin sebagai sentra produksi beras terbesar di Sumatera Selatan tentunya akan fokus pada peningkatan produktivitas, apalagi sekarang selain SDM penyuluh PNS, PPPK, THL ada tambahan Penyuluh pendamping untuk peningkatan perekonomian petani.
PPL Desa Gelebak Dalam Kecamatan Rambutan Ubaidillah Akhyar dalam wawancaranya menjelaskan tentang potensi sawah yang ada di Desa Gelebak Dalam bahwa luas sawah di desa Gelebak 884 Ha dan untuk luasan IP 200 sebesar 436 hektar, saat ini panen kelompok tani Sukajadi luas 22,5 Ha dengan jumlah petani 33 orang yang diketuai Ahyaudin dengan produktivitas 6,2 ton dengan varietas Ciherang.
Hadir pada kegiatan ini Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan, Camat Rambutan, Danramil 430-03, Kapolsek Rambutan, KTNA Kecamatan Rambutan, BPTP Sumatera Selatan, Balai Karantina Kelas I Palembang, Kepala Desa Gelebak Dalam, Gapoktan dan petani Desa Gelebak Dalam.