PALEMBANG – Keterbatasan modal bagi para pelaku usaha pertanian sering kali menjadi momok tersendiri yang akan menghambat peningkatan skala usaha, dan dinilai menjadi penghambat pembangunan di sektor pertanian.
Untuk itu, melalui program strategi TANI AKUR, Kementerian Pertanian [Kementan] menjadikan Kredit Usaha Rakyat [KUR] sebagai salah satu sumber pembiayaan yang dapat mempermudah akses petani milenial terhadap pembiayaan dari perbankan penyalur KUR dan akan berdampak pada meningkatnya produktivitas sektor pertanian nasional.
Mendukung program Kementerian Pertanian, SMK PP Negeri Sembawa menggelar sosialisasi Petani Milenial Akses Kredit Usaha Rakyat (TANI AKUR) di BPP Seberang Ulu Kota Palembang (3/10) dengan peserta sebanyak 50 orang yang terdiri dari petani, penyuluh dan Pendamping Peningkatan Ekonomi Petani (PPEP).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dalam berbagai kesempatan selalu mendorong pelaku usaha dan petani untuk memanfaatkan dan mengakses fasilitas KUR, termasuk jika ada pelaku usaha yang akan mengembangkan integrated farming.
“Jika menengok serapan KUR pertanian tahun 2021, maka track record-nya terbilang cukup baik,” tegasnya.
Mentan mengatakan bahwa alokasi dana melalui KUR menyasar para pelaku di bidang pertanian baik pelaku usaha kelompok maupun perorangan.
“Hampir untuk seluruh sektor pertanian, jadi apa saja terkait sektor pertanian, atau usaha pertanian, itu memang kita dorong untuk mengambil KUR, ” ujar Mentan Syahrul.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP], Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa sesungguhnya TANI AKUR adalah program pembangunan wirausaha muda pertanian.
“Saya yakin seyakinnya bahwa program TANI AKUR ini dapat menjawab tantangan pembangunan pertanian kita. Ingat keberlanjutan pertanian kita tergantung regenerasi petani kita. Disaat yang sama pembangunan pertanian kita juga tergantung dengan kesuksesan program agribisnis pertanian.” kata Dedi.
Menghadirkan Bank Sumsel Babel, peserta sosialisasi TANIAKUR semangat menerima materi tentang prosedur dalam akses KUR.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang diwakili oleh Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Kota palembang Yuli Ferry
menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi tani akur yang diharapkan dapat membantu para petani dalam melaksanakan kegiatan pertanian
Akur (Akses Kredit Usaha Rakyat) sudah sering disampaikan kepada para petani beberapa tahun terakhir sehingga segala kegiatan usaha pertanian dapat mendapatkan bantuan pendanaan dari akur.
“Akur tidak di batasi dalam satu orang tapi bisa dalam perorangan, kelompok, ataupun saprodi. Selain itu ada juga AUT/AUTS (Asuransi Usaha Tani/ Asuransi Usaha Tani Sapi).” tambah Ferry
Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Yudi Astoni Menyampaikan BPPSDMP kementerian pertanian memiliki 3 fungsi pilar utama yaitu penyuluhan,pelatihan, dan pendidikan dan kegiatan ini merupakan kegiatan penyuluhan.
“Sesuai arahan Presiden RI melalui program Tani Akur bunga telah diperkecil minimal 6% dan 3% nya telah disubsidi oleh pemerintah.” Ujar Yudi
Program Akur sebagai upaya mempercapat penumbuhan wirausaha muda pertanian, serapan tenaga kerja pedesaan, dan penguatan sentra produksi pangan nasional. Selama ini sudah menghubungkan para petani dengan Akur melalui bimtek yang telah dilaksanakan di beberapa tempat.” tambah Yudi.
“Program kewirausahaan merupakan salah satu kunci utama penciptaan lapangan kerja dari sektor tanaman pangan, horti, ternak, dan perkebunan. Pertanian merupakan sektor yang paling stabil dalam pandemi covid Penyaluran KUR pada tahun 2022 mencapai 55,3% sehingga kalau bisa KUR harus dipermudah bagi para petani dengan menekan bunga kredit.” Ujar Yudi
“Program kerja dari bppsdmp memiliki 4 tahap; tahap pertama merupakan sosialisasi yang berkerja sama dengan pihak keuangan (perbankan) dan menjalin mitra dengan Dinas pertanian setempat, kedua merupakan pelayanan informasi pembiayaan usaha tani melalui klinik agribisnis, tahap ketiga sosialisasi layanan kredit agribisnis (KIA) dan pelatihan bimtek mengenai pembuatan proposal dan pemahaman keuangan, pengembangan klaster bisnis (korporasi petani), dan tahap keempat yaitu menjalankan fungsi pendampingan guna mencapai target Tani Akur agar modal yang telah diberikan dapat berkembang.” tegas Yudi.