Peran generasi milenial sangatlah penting di era pembangunan pertanian. Sumber informasi yang sangat mudah diakses serta ide kreatif harus selalu dimunculkan agar tetap mampu berinovasi dan mampu mengambil bagian dan menjadi agen pembaharu guna menghadapi tantangan merupakan ciri khas dari kaum milenial. SMK PP Negeri Sembawa, terus berupaya mencetak generasi milenial yang inovatif melalui pengolahan durian menjadi dodol.
Durian (Durio Zibethinus) merupakan komoditas hortikultura mudah rusak (perishable) setelah panen, Berdasarkan aktivitas respirasinya, buah durian termasuk dalam jenis buah-buahan klimakterik, yaitu dimana terjadi peningkatan laju respirasi dan produksi etilen pada saat terjadi pemasakan Selain itu, terdapat proses fisiologis lainnya yang terjadi selama aktivitas pematangan buah durian setelah dipanen, sehingga akan mempercepat kerusakan buah durian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) di berbagai kesempatan menekankan perlu adanya terobosan yang inovatif dan terintegrasi dari hulu hingga hilir untuk pengembangan produk hortikultura. “Pengembangan hortikultura harus ditempuh dengan terobosan khusus atau dengan cara-cara extraodinary dan inovatif. Pendekatannya juga harus holistik, terintegrasi hulu hingga hilir,”
“sektor pertanian itu sangat strategis, permasalahan di dalamnya juga sangat kompleks dan sangat mendalam, permasalahan terjadi tidak hanya sebatas di produksi, tetapi juga terjadi pada tahapan pascapanen.”ujar Mentan
” Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, juga menyampaikan bahwa SDM pertanian memegang peran penting sebagai pelaku utama dalam menangani pascapanen produknya dengan baik untuk menekan kehilangan hasil.
Kementan juga terus berupaya dan siap berkolaborasi dengan semua pihak yang memiliki visi dan misi sejalan, untuk menghadirkan model kemitraan agribisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir sehingga dapat meningkatkan skala ekonomi, pendapatan petani dan meningkatkan produktivitas.
Dodol merupakan makanan tradisional yang cukup popular di beberapa daerah Indonesia. Dodol merupakan makanan tradisional atau makanan semi basah yang terbuat dari bahan dasar tepung ketan, gula merah dan santan yang di didihkan sampai kental. Makanan ini memiliki rasa manis dan gurih, berwarna coklat, bertekstur lunak sehingga digolongkan sebagai makanan semi basah.
Yuli Herlina menyatakan buah durian yang kebanyakan beredar dikalangan masyarakat dijual dalam bentuk bahan segar yang tentunya memiliki umur simpan yang relatif singkat, sehingga sangat diperlukan inovasi agar memiliki umur simpan yang lama melalui kegiatan pengolahan yang bertujuan untuk menciptakan nilai tambah dari buah durian .
Salah satu alternatif adalah melakukan inovasi-inovasi pengolahan buah durian salah satunya yakni pengolahan daging buah menjadi dodol.
Proses pembuatan dodol durian diantaranya yakni mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan yaitu bubur durian, santan, tepung ketan, garam, gula pasir, gula merah, margarin dan maizena. Adapun proses pembuatannya daging durian di blender dengan menggunakan santan hingga menjadi bubur, selanjutnya masak di kuali dengan mencampurkan gula pasir, gula merah, garam, maizena, tepung ketan, aduk hingga tercampur rata lalu nyalakan api masak hingga berubah warna agak kecoklatan lalu tambahkan margarin. Sambil diaduk hingga mengental dan siap untuk dikemas.
Rasanya yang lezat, aroma yang khas tentunya semakin menambah citarasa yang manis dan legit. Selain itu tekstur yang kenyal membuat sensasi yang berbeda saat digigit sehingga cukup digemari di kalangan masyarakat. Dengan mengembangan produk olahan dodol durian dapat dijadikan sebagai salah satu altenatif peluang usaha rumahan.